Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Nabung sampah atau kegiatan menukar sampah dengan sembako merupakan program baru pencapaian dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong, yang bertujuan untuk mewujudkan kota bersih menuju Adipura.
Program yang diluncurkan pada 1 Juli 2021 itu, kini sudah mulai berjalan, sehingga masyarakat Parigi Moutong bisa langsung menukarkan sampah dan membuat buku tabungan sampah di bank sampah milik DLH.
Diketahui sampah yang dapat digunakan sebagai alat tukar sembako seperti beras dan bahan pokok lainnya, yakni sampah rumah tangga berupa kardus bekas, botol plastik, potongan besi dan sebagainya.
“Sejak program ini di-launching, sudah ada sampah yang kami terima di bank sampah. Hanya saja belum ada yang dari masyarakat luar. Masih sebatas orang-orang yang ada di DLH ini,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Ramlin, saat redaksi kabarSAURUS menyambanginya, Kamis (08/07).
Ia mengatakan, belum adanya masyarakat dari luar yang datang menabung sampah di DLH barangkali dikarenakan informasi ini belum tersebar ke masyarakat luas sebab pihaknya belum memasang media informasi seperti baliho.
“Tetapi saya sudah mulai sebarluaskan melalui media sosial, dan alhamdulillah masyarakat sudah ada yang mulai tertarik,” tuturnya.
Ia menyebutkan, program ini disesuakin dengan harga sampah berdasarkan bobotnya, karena biasanya harga itu sering mengalami fluktuasi, sehingga pihaknya mengikuti harga pasaran.Seperti misalnya, botol plastik ukuran besar yang dihargai Rp2.000 untuk satu kilogram, maka akan ditukarkan dengan harga Rp 1.800. Dan kalau untuk sampah seperti gelas plastik yang harganya Rp1.500 per kilogram, maka pihaknya akan menukarkan senilai Rp1.200.
“Kita mengikuti harga dari vendor. Hanya saja ada sisipan Rp200 yang akan digunakan sebagai biaya operasional karena kita punya petugas bank sampah. Jadi, itu bukan sebagai keuntungan DLH,” sebutnya.
Ia menambahkan, pihaknya belum mencari keuntungan dari program ini, tetapi masih berupaya mencapai tujuan bagaimana cara agar sampah yang sudah terpilah dari sumbernya tidak berserahkan di mana-mana.
“Jadi itu tujuan kita. Kita belum mencari benefit ataupun profit dari operasional sampah ini,” tandasnya Ramlin ke kabarSAURUS.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.