Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Sampah bisa tukar sembako. Merupakan terobosan program terbaru dari DLH Parigi Moutong demi mewujudkan Kota Adipura.
Rencanya pada bulan Juli 2021 nanti, ada program keren dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong. Pasalnya, pada bulan depan itu, masyarakat Parigi Moutong boleh menukar sampah jenis tertentu dengan sembako.
Melalui bank sampah yang ada pada DLH. Sampah rumah tangga berupa kardus bekas, botol plastik maupun potongan besi atau jenis sampah yang dapat didaur ulang, dapat ditukarkan dengan barang kebutuhan rumah tangga seperti beras atau bahan pokok lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, Ramlin, kepada redaksi kabarSAURUS di Aula Hotel Anutapura, Senin (14/06/2021).
“Insha’Allah untuk sampah tukar beras itu kita mulai berlakukan pada awal bulan Juli ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, situasi Pandemi Covid-19 ini mau tidak mau membawa dampak bagi ekonomi masyarakat. Sehingga program tukar sampah dengan sembako ini diharapkan bisa sedikit membantu kebutuhan rumah tangga, selain juga untuk memimalisir sampah lingkungan.
“Saat Pandemi kan pengelolaan saat ini tidak terlalu maksimal. Jadi kita biasakan budaya orang menabung sampah plastiknya, agar mereka bisa menukarkan dengan kebutuhan bahan pokok,” tuturnya.
Ia menerangkan, untuk menukar sampah dengan sembako, DLH akan menetapkan nilai harga berdasarkan bobotnya.
“kita jadikan sampah itu tabungan. Setiap masyarakat yang datang akan kami buatkan dia buku nasabah, dan setelah cukup tabungannya baru bisa ditukarkan dengan bahan pokok yang dia pilih. Karena tidak langsung bawah sampah empat atau lima buah saja langsung bisa ditukar, dia harus dikumpul dulu,” terangnya.
Ia menyebutkan, untuk bahan pokok yang bisa ditukarkan itu tidak hanya berupa beras, tetapi ada juga minyak goreng, gula, garam ataupun bahan apa saja yang termasuk dalam ‘Sembako’.
Sampah Tukar Sembako, DLH Parigi Moutong Gandeng Pihak Lain
“Apa saja yang dia mau tukarkan, karena dalam produk itu bukan hanya beras. Minimal ada sembilan bahan pokok,” sebutnya.
Lanjut Ia, DLH akan bekerjasama dengan pihak lain untuk membeli kembali sampah yang ada di Bank Sampah DLH.
“Untuk mekanisme tabungan di bank sampah, yang pertama kami terima sampah yang sudah terpilah dan bersih. Setelah masyarakat membawa sampahnya maka akan langsung kami buatkan rekeningnya dan disesuaikan dengan nominal hasil penjualan sampah dari mereka itu,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk harga dari sampah, pihaknya masih mengikuti harga umum seperti sampah plastik yang berkisar Rp1000 hingga Rp1.500 per kilonya.
“Tetapi harga ini kan sering mengalami fluktuasi, jadi kita harus mengikuti harga pasaran. Kami tidak laksanakan pembelian secara rendah atau tidak sesuai harga pasarnya, jadi berapapun harga pasaran kami akan membelinya dengan harga itu,” pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.