Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Garis Kemiskinan Makanan (GKM) menjadi salah satu alasan angka kemiskinan Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), masih tinggi.
Luas wilayah disinyalir menjadi penyebab masih sulitnya sejumlah warga pada daerah ini, memenuhi standar GKM Kabupaten Parigi Moutong. Apalagi, ditambah dengan masih adanya masyarakat yang tinggal pada daerah pedalaman.
Hal inilah yang diduga kuat, juga menjadi bagian dari sulitnya memenuhi standar GKM. Sehingga, angka kemiskinan Kabupaten Parigi Moutong yang berjulukan bumi Parigata Provinsi Sulawesi Tengah.
Novi, Kepala Bidang Ekonomi, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda). Kepada Redaksi KabarSAURUS mengatakan, GKM Parigi Moutong masih cukup tinggi.
Pada tahun 2020, Pemerintah Daerah (Pemda) mematok kategori standar GKM Parigi Moutong untuk setiap satu orang minimal sebesar Rp 440.258,00 per bulan.
“Bagi warga yang tidak dapat memenuhi nilai tersebut, maka masuk dalam kategori masyarakat miskin,” jelasnya.
Menurutnya, standar nilai GKM Parigi Moutong sebesar Rp 440.258,00 tersebut, dapat dikatakan cukup tinggi. Jika, kata Novi, kita membandingkan dengan daerah-daerah yang lain.
“Dengan adanya nilai garis kemiskinan dari makanan seperti harga dari sembako yang tinggi. Hal itu bisa menjadi pengaruh bagi mereka yang masuk pada kategori masyarakat miskin,” ujarnya
Novi mengatakan, pasar murah, menjadi salah satu upaya yang Pemda lakukan, untuk mempermudah masyarakat memperoleh kebutuhan pokok makanan.
Kemudian, bantuan dari pihak Kementerian, seperti Bantuan Sosial (Bansos), yang dianggap sangat membantu menjaga daerah ini dari terciptanya masyarakat kategori miskin yang baru.
Ia menuturkan, Pemda Parigi Moutong berharap dapat menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2021.
“Sesuai target dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) daerah ini, untuk penurunan angka kemiskinan pada tahun ini, minimal 15 sampai dengan 14 persen,” terangnya.
Selain Pasar Murah, Perbaikan DTSK dapat membantu masyarakat Parigi Moutong Mencapai Standar GKM
Novi menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi dan validasi terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Verifikasi dan validasi tersebut agar masyarakat miskin pada daerah ini bisa terdata semua dan tidak ada lagi yang terlewati.
“Karena masih banyak masyarakat kita ini masih belum dijangkau oleh bantuan-bantuan. Sehingga, kita bentuk tim verifali yang terdiri dari beberapa OPD, seperti Dinsos, Dinas PMD, Dukcapil dan Bappelitbangda. Jadi kita harus benar-benar besinergi dan proaktif untuk target menurunkan kemiskinan di Parigi Moutong,” tutupnya.
Sekedar informasi tambahan, GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari.
Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi. Puluhan jenis komoditi itu seperti, padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu. Selain itu, ada juga sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dan masih banyak lagi.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.