Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Menjelang Idul fitri, tepatnya pada tiga malam terakhir menuju hari kemenangan, masyarakat Gorontalo yang tinggal di Parigi Moutong membuat satu tradisi unik yang bernama Tumbilotohe.
Tumbilotohe berasal dari dua suku kata bahasa Gorontalo, yaitu tumbilo yang berarti memasang, dan tohe yang artinya adalah lampu.
Sehingga dapat diartikan sebagai malam di mana para masyarakat Gorontalo memasang lampu-lampu untuk menerangi jalan serta rumah mereka.
Terkait dengan hal itu, memasuki tiga malam terakhir bulan Ramadan, warga Kelurahan Bantaya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, yang mayoritas suku Gorontalo turut menggelar tradisi Tumbilotohe.
“Tumbilotohe ini kita lakukan menjelang tiga hari sebelum lebaran, berarti selesainya bulan Ramadan,” ujar Lurah Bantaya, Facrudinsyah, kepada redaksi kabarSAURUS, Senin (10/05/2021).
Ia mengatakan, karena masyarakat Kelurahan Bantaya mayoritas berasal dari Gorontalo, maka organisasi pemuda Karang Taruna yang diketuai oleh saudara Rifai Pakaya berinisiatif untuk ikut melakukan tradisi pemasangan lampu tersebut.
“Itu sudah tradisi di Gorontalo. Tapi karena di sini banyak masyarakat perantau dari Gorontalo, maka mereka adakan di sini juga. Lewat organisasi Karang Taruna Kelurahan Bantaya,” jelasnya.
Ia menuturkan, setiap tahun tradisi Tumbilotohe rutin dilaksanakan di Kelurahan Bantaya. Hanya saja untuk tahun 2020 kemarin tidak terlaksana disebabkan COVID-19.
“Tahun 2020 tidak bisa kita laksanakan. Tetapi tahun 2021 ini saya sudah minta izin ke pihak satgas untuk mengadakan Tumbilotohe, dan dari pihak Satgas COVID memberikan izin,” tuturnya.
Ia menerangkan, dari pihak kelurahan sendiri juga ikut bekerja sama dengan organisasi Karang Taruna Kerlurahan Bantaya untuk saling membantu dalam menggelar tradisi Tumbilotohe.
“Kalau kita dari pihak kelurahan membantu dalam bentuk mengeluarkan surat rekomendasi untuk pengajuan proposal permohonan sumbangan ke beberapa bank.,” terangnya.
Sebulan Sebelum Pelaksanaan Tradisi Tumbilotohe, Pihak Kelurahan dan Karang Taruna Bantaya, Lakukan Sejumlah Persiapan
Ia mengungkapkan, sebulan sebelum dilaksanakannya tradisi Tumbilotohe, pihak kelurahan dan organisasi karang taruna sudah mempublikasikannya ke sosial media.
“Ini sudah kita publikasikan satu bulan sebelum Tumbilotohe,” bebernya.
Ia menambahkan, tradisi Tumbilotohe yang terlaksana tersebut juga tetap mengikuti standar ptotokol kesehatan COVID-19, sehingga jumlah pengunjung akan dibatasi.
“Jadi tidak ada orang lain masuk. Khusus untuk Kelurahan Bantaya saja. Tetapi jika ada pengunjung, kami memperbolehkan mereka untuk melewati jalan ini, namun tidak untuk singgah dan membuat kerumunan,” tandasnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.