Reses Tanpa Proposal, Zalzulmida Anggap Sia-sia

Reses Tanpa Proposal, Zalzumida Anggap Sia-sia
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Hj. Zalzulmida A. Djanggola, SH, CN. sumber foto kabarSAURUSonline.com

Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Melakukan kegiatan Reses tanpa menyertakan proposal, bagi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Zalzulmida A. Djanggola sia-sia.

Kegiatan rutin setiap anggota DRPD tersebut dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat terhadap proses pembangunan suatu daerah membutuhkan pengajuan tertulis dari masyarakat.

Bacaan Lainnya

Zalzulmida A. Djanggola menuturkan, jika dalam melakukan setiap kegiatan resesnya masyarakat harus sudah siap membawa proposal. Ungkapan Zalzulmida melalui kabarSAURUSonline.com usai kegiatan Reses di Kompleks Pasantren Al-Khairaat Parigi Kabupaten Parigi Moutong (22/3), sangat memberikan angin segar bagi masyarakat.

“Sia-sia jika dalam kegiatan Reses saya, masyarakat tidak membawa serta proposal,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebagai kebutuhan untuk menyampaikan kepada instansi terkait, tentunya ia harus memiliki landasan dalam mengajukan.

Meskipun, hasil dari kegiatan Reses tersebut, implementasi kegiatannya akan melekat melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD, yang kemudian akan menjadi agenda instansi pemerintah provinsi.

“Tapi nantinya kalau ada yang ingin mengajukan proposal, silahkan sampaikan saja kepada Pak Faisan Badja. Nanti beliau yang akan meneruskan kepada saya,” tuturnya.

Begitulah Gerindra katanya, pada semua tingkatan akan saling menopang dalam setiap program yang menyangkut kepentingan masyarakat.

Ia mengatakan, masyarakat juga harus memahami pula, jika dalam pengajuan proposal ada tingkatan kriteria pegajuan yang harus terpenuhi.

“Nantinya, proposal itu akan kami kaji kembali khususnya dalam penanganan pengajuan apakah menjadi kewenangan pemerintah pusat, kabupaten atau Provinsi. Jika Provinsi, maka menjadi tanggung jawab saya untuk melanjutkan,” paparnya.

Zalzulmida menyebutkan, untuk program pembangunan 2021 melalui Pokirnya, ia cenderung lebih menekankan pada program-program yang menyentuh langsung kepada masyarakat.

Program itupun katanya, harus sesuai dengan permintaan masyarakat. Makanya lanjutnya, proposallah yang menentukan, karena akan mencantumkan nama instansi, bukti foto kebutuhan dan pendukung lainnya. “Contohnya seperti, program pendidikan, kesehatan, Lanjut Usia (Lansia) dan pembinaan Pemuda dan Olahraga,” tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250