DPKH Parigi Moutong, Kekurangan SDM Inseminasi Buatan Ternak Sapi

DPKH Parigi Moutong, Kekurangan SDM Inseminasi Buatan Ternak Sapi
Kabid Perbibitan dan Produksi DPKH Parigi Moutong I W Gede Purna. (Foto Design : Redaksi KabarSAURUS)

Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Parigi Moutong. Sampai saat ini, ternyata masih kekurangan SDM untuk menjadi petugas Inseminasi Buatan (IB) ternak Sapi pada daerah ini.

Inseminasi Buatan pada sapi (kawin suntik) adalah suatu cara atau teknik untuk memasukan mani (Spermatozoa atau Semen) yang sebelumnya telah mengalami sejumlah terproses terlebih dahulu. Kemudian, Sperma tersebut, dimasukkan ke dalam saluran alat kelamin betina. Proses ini, dengan menggunakan metode dan alat khusus yaitu, ‘Insemination Gun’.

Bacaan Lainnya

Demikian penuturan Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi, Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Parigi Moutong, IW Gede Purna. Saat Redaksi kabarSAURUS menyambangi ruang kerjanya, belum lama ini.

Menurutnya, saat ini DPKH Parigi Moutong, kekuarang petugas yang berlatar belakaang pendidikan minimal Diploma 3 (D3), jurusan kesehatan hewan. Sebagai tenaga Inseminasi Buatan (IB) bagi hewan.

Padahal, pemberian IB kepada ternak sapi tersebut bertujuan untuk memperbaiki genetika sapi dan meningkatkan angka kelahiran dengan cepat serta teratur.

Selain itu, kata Purna, hal tersebut juga dapat meningkatkan nilai ekonomis atau memiliki nilai jual yang tinggi. Karena, bisa menghasilkan keturunan yang bagus.

“Saat ini masyarakat sudah menikmati hasil-hasil dari IB ternak Sapi ini. Karena, lebih memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pasalnya, kalau kawin alam itu nilainya masih berkisar pada harga bawah standar. Selisihnya, bisa tiga sampai 5 juta,” ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, hingga saat ini, produksi ternak sapi terbaik untuk wiilayah yang merupakan bagian Kabupaten Parigi Moutong, adalah Desa Sausu Trono, Kecamatan Sausu, Balinggi dan beberapa wilayah lain, seputar daerah selatan Kabupaten ini..

Sedangkan, masih lanjut IW Dede Purna, Daerah Kota Raya, Lambunu Sampai Taopa, merupakan wilayah yang termasuk bagian Utara Kabupaten Parigi Moutong. adalah wilayah pemeliharaan yang dinilai sudah intensif.

Idealnya, Jumlah Petugas IB DPKH Parigi Moutong, yaitu Setiap Kecamatan, Memiliki Satu Orang Tenaga IB

Sayangnya, ujar Purna kembali, dengan banyaknya populasi ternak sapi pada daerah ini, membuat sejumlah petugas IB kesulitan dalam melakukan pelayanan

“Idealnya, petugas IB ternak sapi paling tidak memiliki 1 orang petugas pada setiap kecamatan. Mengingat Daerah kita ini memiliki 23 Kecamatan,” bebernya.

Menurutnya, masih minimnya adanya Sumber Daya Manusia (SDM) pada medan lapangan , yang mewajibkan pemilik gelar D3 atau Sarjanah peternakan untuk dapat menjadi petugas.

“Sekarang dilatih itu D3 kesehatan hewan, kita punya tenaga hanya tinggal Satu orang yang menjadi petugas IB. orang kalau sarjana perternakan tidak bisa, kalau dulu bisa kita kirim diterima. Kalau sekarang tidak bisa harus minimal D3 kesehatan hewan kemudian dokter hewan. Dokter hewan kita tidak punya dan sampai hari ini pun belum bisa,” pungkasnya.

Sehingga tambah ia, saat ini yang turun sebagai petugas lapangan adalah pihaknya, yang hanya menggunakan paramedis.

“Kalau medis itu kan dokter hewan, kalau para medis dibawah, itu bisa termasuk bagu mereka yang telah menyandang status sarjana perternakan. Biasanya dokter hewan tetap yang memayungi mereka, karena dokter hewan ilmunya lebih tinggi.Sehingga, bisa menjadi tempat konsultasi bagi petugas lapangan, jika menemui kendala.” tandasnya.


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250