Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Tindaki Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, tahun ini fokuskan Dana Desa (DD) untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Demikian penuturan Kepala Desa (Kades) Tindaki, Samsul Rizal, saat redaksi kabarSAURUS menyambangi ruangannya, Senin (22/02). Ia mengatakan, DD tersebut wajib digunakan untuk penanganan COVID-19 berupa BLT Desa.
“Jadi BLT ini diutamakan sebelum yang lain seperti program fisik. Karena jika soal BLT belum dikerjakan, maka yang lain itu belum bisa disusun,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, anggaran DD Tindaki berjumlah kurang lebih Rp1 miliar. Lanjut ia, anggaran DD yang itu hampir seluruhnya teralokasikan untuk pencegahan COVID-19 dalam bentuk program BLT.
“Sekarang ini memang lebih mengutamakan BLT dulu, jika nanti BLT sudah selesai dan akan ada sisa anggaran bisa kita pakai untuk program fisik,” pungkasnya.
Ia melanjutkan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Desa Tindaki berkisar 150 KK pada tahun 2020 lalu, dan penerima itu juga telah memenuhi syarat sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa.
“Tahun lalu 150 KK. Tapi kemungkinan tahun 2021 ini akan berubah, karena kami sementara mendata lagi untuk penerima BLT 2021. Menurut Permendes, yang dapat menerima BLT tersebut adalah keluarga miskin dan rentan saja,” bebernya.
Samsul menjelaskan, pada tahun 2020 kemarin, BLT DD juga teralokasikan untuk masyarakat yang terdampak COVID-19. Tetapi, untuk tahun 2021 ini penerima khusus masyarakat miskin dan rentan saja.
“Kemungkinan nanti penerimanya akan berkurang. Karena kami mengikuti peraturan yang ada, bahwa BLT hanya untuk orang miskin, rentan dan juga lansia. Saat ini kami sedang melakukan pendataan masyarakat miskin melalui kepala-kepala dusunnya,” terangnya.
Ia menambahkan, jika nantinya terdapat sisa anggaran dari penanganan COVID-19 tersebut, pihaknya juga akan mengoptimalkan ke beberapa pembangunan padat karya.
“Sebenarnya kami juga prioritaskan untuk padat karya, seperti penimbunan jalan, jambanisasi dan pengadaan bibit durian. Namun terhenti karena BLT COVID-19 ini. Tapi jika nanti ada sisa anggaran akan kami optimalkan lagi,” jelasnya kepada redaksi kabarSAURUS.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.