Parigi Moutong, kabarSAURUSonlie.com – Disdikbud Parigi Moutong terpaksa mengganti metode peluncuran album lagu daerah. Hal tersbut akibat masih tingginya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Parigi Moutong.  Â
Awalnya, pelaksanaan acara seremoni peluncuran album lagu daerah tersebut, dijadwalkan bulan Desember 2020 kemarin.
Namun, acara seremonial itu terpaksa berubah dengan metode door to door. Seperti, mengundang satu per satu sanggar seni, mensosialisasikan peluncuran album lagu daerah itu.
Selain itu, metode dor to dor tersebut, sekaligus mendiskusikan sejumlah hal yang terkait pembenahan dari album tersebut.
“Padahal kita sudah dalam tahap persiapan, tapi pada saat itu mulai terjadi peningkatan COVID-19. Sehingga, mendapatkan pemberitahuan agar tidak menciptakan keramaian dulu,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Sri Nur Rahma. Ketika Redaksi kabarSAURUS menyambangi ruang kerjanya, Jum’at (29/01).
Ia mengatakan, sebagai bagian dari pemerintah daerah, pihaknya harus memberikan contoh yang baik untuk tidak menciptakan keramaian. Sehingga, hal ini bisa menekan lajunya penyebaran virus corona.
“Sebenarnya kami berkeinginan ada sedikit seremonial yang menghadirkan para pejabat seperti pak Wabup, Sekda dan kepala-kepala OPD lainya. Hanya saja, karena tidak bisa berkumpul jadi strateginya kita rubah,” ungkapnya.
Pertemuan dengan beberapa sanggar seni itu, lanjut Sri, sudah terlaksana sebanyak tiga kali.
Menurutnya, beberapa saran baik dan koreksi untuk perbaikan album lagu daerah lebih lanjut sudah dikumpulkan dari hasil pertemuan dengan para pegiat seni.
“Alhamdulillah, masyarakat sudah banyak kenali lagu ini, sudah banyak yang menjadikan lagu ini teman perjalanan mereka,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, sampel lagu dari album itu, sudah dikirim ke Jakarta untuk pengurusan hak cipta.
Ia menjelaskan. hal itu penting, agar tidak ada pihak yang berani mengambil tanpa izin kemudian mencari keuntungan pribadi dari lagu daerah tersebut.
“Kalau sudah memiliki hak cipta, orang-orang tidak mudah meng-copy melodi ataupun nadanya. Karena itu punya Kami Parigi Moutong, yang penyanyinya adalah anak-anak Parigi Moutong,” tandasnya.
Anggaran Produksi Albun Lagu Daerah Sebesar Rp 35 Juta
Ia menambahkan, total anggaran yang selama proses produksi lagu tersebut sekitar Rp 35 juta, dengan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU).
“Alhamdulillah lounchingnya kami anggap sudah terlaksana, sudah kami lakukan ke masyarakat dalam hal ini para seniman. Kalau untuk ke pejabat lingkungan kami, belum. Juga kepada masyarakat luas, kami masih mencari metode lain tentang itu,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.