Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lebo Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah tahun 2020 terpaksa harus ‘gigit jari’.
Menyusul anggaran penyertaan modal untuk BUMDes Lebo pada tahun ini, harus menjadi salah satu korban pelaksanaan program pembangunan desa tahun 2020. Demikian diungkapkan Sekretaris Desa (Sekdes) Lebo, Zulfikar kepadakabarSAURUSonline.com, belum lama ini.
”Untuk tahun ini BUMDes belum mendapat penyertaan modal, dan nanti penganggaran tahun 2021 akan datang,” terangnya.
Zulfikar menjelaskan, Desa Lebo yang memiliki 1.227 jiwa dari 340 KK yang sebagian besar merupakan petani, harus tertunda rangkai program pembangunan. Dimana desa itu, telah mendapatkan kucuran anggaran Dana Desa (DD) senilai Rp. 710.259.000.
Padahal, dana tersebut alokasinya untuk menjalankan program desa berupa Program Pemberdayaan dan Fisik. Namun dengan adanya Pandemi Covid-19, pemerintah desa tidak dapat menjalankan banyak program yang sudah melalui perencanaan sebelumnya.
“Ini terjadi karena sebagian DD kami harus beralih program untuk penanganan Covid-19. Sementara rata-rata program fisik berada berada dusun II,” sebutnya.
Untungnya lanjutnya, pencairan tahap pertama pihaknya sudah melaksanakan program fisik. Program itu yakni pembuatan Plat Duicker dengan anggaran sekitar 55 juta, pembuatan pagar sepak bola dengan anggaran sekitar 114 juta. Begitu pun program pemberdayaan seperti pelatihan aparat desa dan BPD.
Akibat virus corona DD yang seharusnya untuk pelaksanaannya program pemberdayaan dan fisik itu, habis teralokasikan dalam penanganan covid-19. Khususnya berupa Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat.
“Kami anggarkan berdasarkan kemampuan DD, sehingga penyaluran BLT desa ini berakhir bulan September 2020,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.