Parigi Moutong – Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA) Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Saat ini sedang mempersiapkan Aplikasi terkait sistem ketahanan pangan yang mudah diakses publik.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi, BAPPELITBANGDA Parigi Moutong, Nur Noviyanti Bandha, saat ditemui KabarSAURUSonline.com, diruang kerjanya belum lama ini.
Dia mengatakan, dalam hal upaya transparansi sistem informasi ketahanan pangan berbasis aplikasi tersebut, BAPPELITBANGDA Parigi Moutong menggandeng Institut Pertanian Bandung (IPB).
Dalam hal kerjasama itu kata dia, pihak IPB bertindak sebagai perancang sekaligus pembuat aplikasi tersebut, agar mudah untuk diakses oleh publik.
Dalam aplikasi tersebut lanjut dia, akan memuat transparansi data terkait ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, yang bersumber dari dinas terkait.
“Sebenarnya, Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong sudah menyiapkan peta kerawanan pangan setiap dua tahun sekali dalam bentuk Dokumen yang memuat enam indikator. Sementara dalam aplikasi transparansi sistem informasi ini, ada Sembilan indikator,” terangnya.
Bukan Hanya Peta Kerawanan, Aplikasi Ketahanan Pangan Milik Parigi Moutong Menyediakan Informasi Terkait Kebutuhan Warga Miskin Dalam Bentuk Agregat
Dia menuturkan, untuk memenuhi Sembilan indikator itu. Pihaknya menghimpun data pendukung bersumber dari OPD lain. Hal ini untuk mendukung pemenuhan sembilan indicator tersebut.
Dia mengungkapkan, sejumlah OPD tersebut antara lain BPS, BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan turut dimintai data yang dibutuhkan. Agar masih ucap dia, aplikasi tersebut tidak hanya bersifat transparansi karena mudah diakses. Tetapi, juga dapat memberikan inormasi yang jelas kepada publik.
“Seperti, peta kerawanan pangan, data kemiskinan dan data agregat kemiskinan. Misalnya, warga yang belum mendapat akses air bersih. Jumlah tenaga kesehatan serta jumlah kejadian bencana disetiap kecamatan dan desa wilayah Kabupaten Parigi Moutong,” ujarnya.
Ditanya soal aplikasi itu adalah bagian dari upaya Pemerintah Daerah (Pemda) menyiapkan bank data untuk mengurai benang kusut data warga miskin di Parigi Moutong.
Novi sapaan akrabnya, mengaku aplikasi transparansi sistem informasi ketahanan pangan ini, berbeda dengan aplikasi sejenis bank data terkait warga miskin, yang sempat hangat diperbincangkan beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, persiapan terkait aplikasi transparansi sistem informasi ketahanan pangan tersebut telah rampung sekitar 60 persen.
“Insya Allah, pada bulan Agustus nanti, aplikasi ini sudah siap launching,” tutupnya.
Baca Juga : https://kabarsaurusonline.com/2020/06/21/bappelitbangda-parigi-moutong-rencanakan-monitoring-desa-stunting/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.