Parigi Moutong, KabarSAURUSonline.com – Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Sulawesi Tengah, salurkan bantuan sembako bagi warga Desa Parigimpu’u Kecamatan Parigi Barat dan Desa Pombalowo Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.
Sadar sebagai salah satu lembaga kepemudaan mitra Pemerintah, respon nilai kemanusiaan DPD KNPI Sulteng dibawah pimpinan Miranti Widya R Ponulele tergugah, ditengah Pandemi Covid-19 yang kini secara perlahan terasa mulai membungkam perekonomian warga miskin.
Didampingi Tim Gugus Tugas Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong, penyaluran bantuan sembako dari KNPI Sulteng tersebut, dilaksanakan Kamis, (07/05).
“Penyerahan di dua desa ini sebagai langkah awal kami, untuk wilayah Parimo. Kedepan, DPD KNPI Sulteng berusaha menyentuh desa-desa lainnya di Kabupaten ini,” kata Wakil ketua III, Mahamuddin, kepada KabarSAURUSonline.com, usai penyaluran bantuan.
Jalankan mandat mewakili ketuanya dalam penyaluran bantuan itu, Mahamudin menyebut Desa Parigimpu’u merupakan salah satu target KNPI Sulteng untuk dijadikan sebagai desa binaan bidang keagamaan.
“Mengingat desa itu terdapat satu kampung mualaf,” ungkapnya.
Sebagai upaya untuk mencapai target, kata dia, KNPI Sulteng berencana menggandeng beberapa lembaga serta tokoh keagamaan wilayah Parigi Moutong.
Wakil Ketua Bidang Kesehatan dan Penanggulangan HIV Aids DPD KNPI Sulteng Sebut Kegiatan Itu Dilaksanakan Bertahap
Selain Mahamuddin, Wakil Ketua Bidang Kesehatan dan Penanggulangan HIV Aids, Mursalin Dg Langi mengatakan, langkah selanjutnya, KNPI Sulteng akan mensurvei desa mana yang lebih membutuhkan.
Sehingga lanjut dia, aksi sosial yang dilaksanakan bertahap itu dapat menyentuh banyak warga miskin di sejumlah desa.
“Ini hanya karena keterbatasan ‘amunisi’. Tapi, sebagai solusi, walau dalam keterbatasan, gerakan ini dilakukan pelan-pelan, atau dengan konsep menyentuh satu persatu desa,” terangnya.
Menurut dia, jika berbicara kebutuhan ditengah serangan Covid-19, sebagian besar masyarakat sangat membutuhkan.
Pasalnya tutur dia, selain stigma terkait Covid-19 bak ‘mesin pembunuh yang mengintai tanpa pilih korban’ yang kini berkembang dimasyarakat. Kebijakan pemerintah soal pembatasan sosial seakan turut menjadi faktor melemahnya perekonomian warga.
“Mengingat anggaran minim, sehingga yang jadi sasaran utama kami yaitu masayarakat yang lebih membutuhkan,” jelasnya.
Dia berharap, meski dengan segala keterbatasan, penyaluran bantuan sembako di dua desa itu dapat sedikit meringankan beban penerima.
“Semoga itu bisa sedikit membantu mereka,” tandasnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.