Usai Lapor Polisi, ‘Teror’ Dialami Korban Makelar Pendidikan Untad?

banner 970x250

KABUPATEN PARIGI MOUTONG, kabarSAURUSonline.com –Selang beberapa hari pasca melapor ke Polres Parigi Moutong, ‘teror’ mengintai korban Makelar Pendidikan di Universitas Tadulako (Untad).

‘Teror’ kepada korban makelar pendidikan di Untad yang berinisial NRL(18) ini, melalui panggilan dan pesan singkat WhatsApp, dari nomor misterius beberapa hari setelah dirinya resmi melaporkan kasus dugaan penipuan ke Polres Parigi Moutong, pada tanggal 15 Oktober pekan lalu.

Bacaan Lainnya
banner 970x250

BACA :https://kabarsaurusonline.com/2025/10/15/korban-muslihat-makelar-pendidikan-di-untad-lapor-ke-polres-parigi-moutong/?amp=1

Kepada media ini, ketua Himpunan Ilmu Pemerintahan (HIMIP) Fisip Untad, Esa Amirullah, yang mendampingi korban, menceritakan kronologis ‘teror’ yang terjadi kepada korban.

“Kata korban, ada nomor baru hubungi dia, menanyakan nama dan posisinya sekarang di mana,” ujarnya kepada media ini via telepon (Kamis 23 Oktober 2025).

Esa, yang langsung diinformasikan korban terkait kejadian ini, meminta agar korban berhati-hati dan tidak memberitahukan lokasi keberadaannya.

“Saya bilang ke korban, jangan beri tahu dimana keberadaannya sekarang. Tapi pesan itu dibalas saja seperlunya,” ungkapnya.

Penasaran akan penggilan telepon yang mengaku sebagai perwakilan kampus, Esa pun meminta agar nomor misterius itu dari korban dan untuk dihubunginya.

“Saya hubungi via telpon, tapi tidak diangkat. Saya bilang saya kakak korban, tidak lama berselang, orang itu kirim foto dan pesan chat,” ungkapnya.

Dalam isi pesan singkat via WhatsApp pemilik nomor WhatsApp 089526850757 tersebut, mengirimkan bukti foto yang menunjukkan sejumlah orang yang salah seorang diantaranya mengenakan seragam polisi, sedang duduk bersila disalah satu ruangan yang mirip dengan ruang tamu sebuah rumah.

Foto tersebut diikuti dengan keterangan bahwa pelaku berinisial A, sedang dimintai keterangan dan dinyatakan tidak bersalah.

“Saya Juga Bingung, katanya untuk saya sebagai kakaknya, cukup menunggu saja karena A (pelaku) sementara diinterogasi dan dinyatakan tidak bersalah,” tutur Esa.

Merasa ada yang janggal, karena nomor itu mengaku berasal dari pihak kampus, Esa pun sontak menanyakan kepada pemilik nomor misterius tersebut asal kampus yang dimaksud

Sayangnya, lanjut Esa, hingga berita ini diterbitkan, pemilik nomor misterius itu belum belum menjawab pertanyaannya.

“Dia bilang dari kampus, tapi setelah saya tanya kampus mana, tidak dijawab sampai sekarang. Makanya mencurigakan,” jelasnya.

Esa menambahkan, korban mengaku sudah dua kali mendapat teror dari panggilan telefon dan pesan singkat dari nomor tidak dikenal.

Sementara itu, akibat teror dari beberapa panggilan misterius, Korban NRL sempat di larikan ke puskesmas terdekat karena mengalami trauma sampai mengganggu kesehatannya.

Menanggapi hal ini, HIMIP menyatakan siap mengawal kasus ini hingga selesai.

“Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa lembaga. HIMIP siap kawal kasus ini dan akan menyuarakannya lewat media pekan ini,” ujar salah satu perwakilan HIMIP.

Selain itu, HIMIP juga berencana akan menemui Wakil Rektor bidang Akademik untuk meminta kebijakan dan kejelasan dari pihak kampus terkait dugaan intimidasi dan upaya pengaburan informasi yang dialami korban.


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.