Harga Eceran BBM Bersubsidi di Sulsel, Dua Kali Lipat SPBU

Harga Eceran BBM Bersubsidi di Sulsel, Dua Kali Lipat SPBU
Kunker Komisi VI DPR RI di Surabaya, Jawa Timur

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Harga eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), bisa mencapai dua kali lipat harga SPBU.

Menjelang Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Provinsi Jawa Timur memang tidak ada masalah.

Tetapi, hal ini berbanding terbalik jika dilihat pada sejumlah daerah lain diluar pulau Jawa. seperti di Provinsi Sulsel, BBM sangat sulit didapatkan bahkan banyak yang dijual eceran harga jadi dua kali lipat.

Bacaan Lainnya

Melansir dari website DPR RI, hal ini, seperti disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI, La Tinro La Tunrung, saat melakukan kunjungan kerja Komisi VI di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/12/2023).


“Memang kalau di pulau Jawa stok BBM itu tidak ada masalah tetapi di Sulawesi Selatan untuk mendapatkan BBM harus antre sampai 4 kilometer, terkadang itu pun tidak dapat. Di sisi lain ada banyak warung yang jual dengan harga dua kali lipat, dengan istilah BBM jerigen,” ujarnya.


Ia menuturkan, Komisi VI DPR RI mendapatkan jawaban dari Pertamina bahwa stok BBM di suatu daerah sudah ditentukan oleh Pemerintah.

Tetapi kata ia, kenyataannya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), BBM itu tidak ada.

Bahkan, lanjut La Tinro La Tunrung, ia menemukan disejumlah warung, ada yang menjual BBM bersubsidi, bahkan harganya jadi dua kali lipat dari harga SPBU.

Menurut ia, jika stok BBM tidak cukup untuk masyarakat, mengapa masih ada yang bisa membeli BBM menggunakan jerigen yang kemudian dijual di warung-warung dengan harga yang sangat tinggi. “Meskipun mereka bilang itu dari BBM yang dimanfaatkan oleh nelayan dan petani tetapi saya rasa jumlah itu kecil, dan ini yang dijual pengecer dalam jumlah besar.” terangnya.

Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel III itu mengaku, Komisi VI DPR akan mendorong pemerintah untuk memberikan kuota stok BBM lebih besar, khususnya pada daerah-daerah terpencil agar kelangkaan BBM pada daerah tersebut tidak terjadi.

“Kami kasihan melihat hal tersebut, karena masyarakat harus antre sampai 4 kilometer berhari-hari dan sangat menganggu aktivitas mereka untuk melanjutkan hidup keluarganya. Untuk itu kami mendorong pemerintah agar bisa memberikan kuota (BBM) yang lebih besar terutama untuk daerah terpencil,” tandasnya.

BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2023/12/08/mobil-damkar-masih-jadi-mimpi-masyarakat-wilayah-utara/


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250