NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengingatkan Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia (BI) untuk menyiapkan antisipasi menghadapi rupiah melemah akibat dinamika pasar global.
Dikutip dari Website resmi DPR RI, terkait dengan hal itu, Amir Uskara meminta adanya penyesuaian terhadap kebijakan fiskal dan moneter katanya pada Selasa, 07 Novermber 2023.
Berdasarkan tulisannya yang ada, Amir Uskara berpendapat hal itu terjadi karena faktor global seperti konflik antar negara yang membuat suku bunga meningkat.
Diketahui berdasarkan informasi yang diterima, tren penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terindikasi pudar pada awal November. Secara mendadak, rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS hingga mendekati level Rp16.000. Di sisi lain, The Fed memutuskan menahan suku bunga di level 5,25-5,50 persen pada pada pertemuan September lalu. Namun, bank sentral AS tetap memberi sinyal untuk menaikan kembali pada tahun ini.
Selain itu, pada bulan Oktober lalu, Biro Statistik China (NBS) telah mengumumkan PMI Manufaktur Cina mengalami penurunan menjadi 49,5 pada bulan Oktober 2023 dari 50,2 pada bulan September lalu. Indikasi penurunan ini menandakan perkembangan sektor di Cina semakin melambat. Terakhir, Bank of Japan mengumumkan bahwa suku bunganya tertahan pada kisaran minus 0,1 persen sejak tujuh tahun terakhir.
“Rupiah ini masih termasuk tergolong masih kuat dibanding negara-negara lain yang mengalami pelemahan (mata uang). Kita sih berharap mudah-mudahan kerja sama (dan) kolaborasi antara pemerintah yang mengatur fiskal dengan Bank Indonesia yang mengatur moneter ini betul-betul bisa membuat rupiah kembali survive,” pungkasnya.
BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2023/08/09/kua-parigi-moutong-di-sektor-pariwisata-disorot-dprd/
KUNJUNGI JUGA : https://www.dpr.go.id/galeri/foto-detail/id/1156
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.