Palu, kabarSAURUSonline.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah siap, siaga, mewujudkan ketahanan pangan bagi Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Kami di Provinsi Sulawesi Tengah betul-betul konsen dalam pembangunan IKN melalui empat program prioritas, utamanya pada peningkatan produktivitas tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan komoditi pertanian lainya,” ungkap Staf Ahli Bidang SDM, Pengembangan Kawasan dan Wilayah, Faridah Lamarauna, SE, M.Si pada Webinar Propaktani Tahun 2022. Rabu (14/12), melansir sultengprov.go.id.
Faridah Lamarauna yang saat itu mewakili Gubernur Sulteng memaparkan, apa saja kesiapan dan strategi pemerintah Sulteng untuk mendukung IKN.
Ia menjelaskan, luas Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) tanaman pangan dan hortikultura di Sulawesi Tengah seluas 364.758 Ha, sayuran seluas 45.717 Ha, buah-buahan seluas 54.828 Ha, tanaman obat sebesar 466 Ha dan tanaman hias sebesar 11 Ha.
Kata ia, ada sembilan strategi pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021 sampai dengan 2026.
Pertama, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan melalui usaha intensifikasi dan ekstensifikasi untuk pengembangan usaha tani tanaman pangan dan hortikultura.
Kedua, mendorong pengembangan komoditas unggulan nasional dan daerah sesuai peluang pasar, karakteristik dan potensi wilayah dengan penerapan teknologi budidaya yang baik.
Ketiga, meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas tanaman pangan dan hortikultura.
Keempat, meningkatkan produktivitas melalui pendampingan dan bimbingan teknis penerapan teknologi sesuai spesifikasi lokasi.
Kelima, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian yang berkualitas, terampil, profesional dan mandiri.
Keenam, melakukan pemberdayaan petani melalui bantuan sarana produksi (benih/bibit, pupuk, alsintan sesuai kebutuhan).
Ketujuh, penggunaan benih atau bibit yang bermutu melalui percepatan, penyediaan dan pelayanan sertifikasi benih atau bibit tanaman pangan dan hortikultura.
Kedelapan, memanfaatan inovasi teknologi dan digitalisasi data dan informasi pertanian yang akurat dan terkoneksi.
Dan kesembilan, melakukan pengamanan produksi melalui pengendalian OPT, penanganan DPI (banjir dan kekeringan) dan penanganan pasca panen.
Selanjutnya, ada tiga kebijakan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Sulteng Tahun 2021 sampai dengan 2026.
Pertama, mewujudkan pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan komoditas strategis tanaman pangan dan hortikultura untuk pangan, bahan industri dan ekspor.
Kedua, mendorong pengembangan kapasitas kelembagaan ekonomi petani berbasis kawasan dan pengembangan pertanian modern untuk menarik minat kaum milenial berusaha di bidang pertanian.
Terakhir ketiga, Faridah Lamarauna berharap dengan terbangunya IKN dan Sulawesi Tengah sebagai KPN, kiranya dapat membantu para petani dan menurunkan kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tengah.
Faridah Lamarauna mengatakan, Provinsi Sulawesi Tengah merupakan provinsi yang letaknya sangat strategis yang dikelilingi oleh Balikpapan, Tarakan, Gorontalo, Manado dan Maluku Utara, Sulawesi Barat, Makassar, Kendari dan Surabaya.
“Nantinya Sulawesi Tengah akan bangun Kawasan Pangan Nasional (KPN) yang hanya berjarak 121 Kilometer dari IKN di Balikpapan,” tuturnya.
Kemudian, ada empat program prioritas pembangunan Sulawesi Tengah yaitu pertama, penanggulangan korban bencana melalui penyediaan APBD sensitif bencana berwujud Cash For Work berbasis pada korban bencana maupun Cash For Work di wilayah yang ada jalan wilayah kewenangan provinsi.
Kedua, peningkatan akses dan mutu pelayanan pendidikan dan kesehatan. Ketiga, peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah. Dan keempat, peningkatan produktivitas tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan komoditi pertanian lainya.
Masih dari sumber yang sama, secara virtual Direktur Jenderal Tanaman Pangan Dr. Ir. Suwandi, M.Si menyampaikan, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi lahan yang luas, memiliki tanah yang subur, sumber daya manusia yang memadai dan sebagai pemasok pangan bagi daerah lain.
“Sulawesi Tengah, tidak hanya memiliki pangan berasnya tetapi jagungya juga luar biasa,” ungkap Dirjen Dinas Pangan Suwandi.
Selanjutnya Suwandi berpesan, dalam menjaga ketahanan pangan dan sebagai pemasok IKN, Provinsi Sulawesi Tengah perlu mempersiapkan beberapa hal.
Yakni pertama, membangun pertanian berskala ekonomi, lalu melakukan pendekatan hulu, hilir hingga pasar terstruktur dengan baik, kemudian meningkatkan produksi melalui teknologi, dan melakukan kolaborasi serta kerjasama antara pemerintah daerah dan lembaga terkait lainya.
Suwandi berharap, setiap kabupaten, kecamatan dan wilayah menjaga produktivitasnya, sistem logistik dan pergudangan.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir, Wakil Rektor Universitas Alkhairat Palu Mohammad Yasin SE., MP selaku Narasumber, Ketua Lembaga Ketahanan Pangan Naroso Sulteng Drs. Hj. Anneke A. Rutulalo selaku Narasumber, Badan Cadangan Logistik Strategis Kemenham Sulteng, Sekretaris Jenderal LKPN Ir. Pratiadi Gondowarsito, MBA, AKP Madya Daniel, petani lokal Kota Palu Solikhin dan peserta webinar.
Melansir dari https://sultengprov.go.id/webinar-propaktani-sulteng-siap-siaga-wujudkan-ketahanan-pangan-bagi-ikn/
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.