NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Pertumbuhan penerimaan negara yang berasal dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami fluktuasi di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Tri Wahyuningsih, dalam rilisnya, Jumat (12/08) lalu.
“Sampai dengan 31 Juli 2022, khusus penerimaan dividen BUMN, pemerintah telah membukukan dividen sebesar Rp37,9 Triliun,” ujarnya, melansir laman resmi kemenkeu.go.id.
Lebih lanjut Tri menjelaskan, tiga BUMN penyumbang dividen terbesar yakni PT Bank BRI (Persero) Tbk sebesar Rp14,05 Triliun, diikuti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp8,75 Triliun dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp7,74 Triliun.
Selain memberikan kontribusi terhadap sisi penerimaan negara Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), BUMN juga berperan sebagai fungsi kuasi fiskal, dimana diharapkan efekti dalam mendukung program Pemerintah.
Hal ini tampak dari komitmen dalam pembangunan seperti infrastruktur yang telah dilakukan oleh BUMN.
Di sisi lain, Pemerintah memberikan dukungan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) guna memperbaiki struktur permodalan dan kapasitas usaha BUMN untuk meningkatkan perannya sehingga mampu mendukung pelaksanaan berbagai program Pemerintah.
Diketahui, sejak tahun 2005 hingga 2021, Pemerintah telah menempatkan investasi Rp369,17 Triliun ke BUMN sebagai PMN.
Alokasi PMN sejak tahun 2015 meningkat secara signifikan antara lain di bidang infrastruktur dan konektivitas, energi, ketahanan pangan, serta kemandirian ekonomi nasional.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang makin membaik pada tahun 2022, penerimaan dividen BUMN yang diterima pemerintah diproyeksikan tumbuh positif.
Melansir dari https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Pertumbuhan-Ekonomi-Membaik,-Pemerintah-Bukukan
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.