Data Lokus dan Balita Stunting di Bangkep Menurun

Data Lokus dan Balita Stunting di Bangkep Menurun
FOTO : ILUSTRASI (BanggaiKep.go.id)

BANGKEP, kabarSAURUSonline.com â€“ Berdasarkan data, lokasi fokus (lokus) stunting dan balita stunting di Banggai Kepulauan (Bangkep) mengalami penurunan, melansir BanggaiKep.go.id.

Untuk skala kabupaten angka prevalensi balita stunting mengalami penurunan walaupun tidak begitu signifikan.

Bacaan Lainnya

Pada bulan Februari 2020 angka prevalensi stunting 23,56% menurun sedikit di bulan Agustus 2020 menjadi 23,00% lalu pada bulan Agustus 2021 turun lagi menjadi 21,54%.

Berdasarkan analisah data, jumlah prevalensi balita stunting yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan dipengaruhi oleh jumlah balita yang datang dan diukur pada bulan Februari dan Agustus.

Semakin tinggi partisipasi masyarakat yang memiliki balita datang ke posyandu dan diukur serta dientry pada aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM).

Sehingga, menurunkan jumlah prevalensi balita stunting yang ada di kabupaten Banggai Kepulauan, selain dari intervensi yang diberikan secara spesifik maupun secara sensitif, serta sarana dan prasarana yang tersedia di posyandu.

Untuk diketahui, stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Masyarakat perlu memahami faktor apa saja yang menyebabkan stunting. Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran).

Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.

Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi.

Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Untuk mencegahnya, perbanyak makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayur lokal sejak dalam kandungan.

Kemudian, diperlukan pula kecukupan gizi remaja perempuan agar ketika dia mengandung ketika dewasa tidak kekurangan gizi. Selain itu, butuh perhatian pada lingkungan untuk menciptakan akses sanitasi dan air bersih.

Melansir dari https://banggaikep.go.id/portal/data-lokus-penurunan-stunting-dan-data-balita-stunting-di-banggai-kepulauan/


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250