Indonesia Hadapi Ancaman Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indonesia Hadapi Ancaman Kenaikan Harga Bahan Pokok
FOTO : Money Kompas.com

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa tantangan dan ancaman yang kini dihadapi masyarakat bukan lagi hanya soal pandemi Covid-19, melainkan juga kenaikan harga barang.

“Dulu tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah pandemi, sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan barang-barang,” kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna, melansir CNBC Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah harga bahan pokok meningkat, kebutuhan seperti Elpiji hingga bahan bakar minyak (BBM) juga mengalami kenaikan harga.

Selain itu kata ia, bahan pangan seperti daging sapi, daging ayam, minyak goreng, bawang putih, terigu, hingga mie instan pun mengalami kenaikan.

Sri Mulyani menyebut, kenaikan harga barang memang tak lepas dari kenaikan harga komoditas global, dampak konflik Rusia-Ukraina.

“Ini telah memberikan dampak di satu sisi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) penerimaan negara akan naik. Namun disisi lain, masyarakat juga akan merasakan rambatan dari inflasi global yang kian meninggi,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintah akan memprioritaskan skema pemberian Bantuan Sosial (Bansos) tunai atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai bantalan ekonomi untuk menjaga daya beli.

Fleksibilitas APBN masih menjadi kunci Sri Mulyani menjaga perekonomian dalam negeri. Kali ini, Sri Mulyani berencana untuk menggunakan berbagai tambahan penerimaan dari kenaikan harga komoditas untuk menambal bantuan kepada masyarakat.

Sementara pemerintah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020, pada 2023 defisit APBN harus kembali maksimum tiga persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Dari sisi APBN kita akan merumuskan langkah tambahan penerimaan ini bisa dialokasikan dengan tepat. Kita masih ada Rp455 triliun melakukan program ekonomi ini difokuskan ke program seperti labor intensive, atau program yang meningkatkan ketahanan,” jelasnya.

Melansir dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20220406065220-4-329136/sri-mulyani-ungkap-ancaman-baru-ri-lebih-ngeri-dari-covid


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250