NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Indeks pemakaian air di berbagai wilayah di Pulau Jawa, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara memiliki status kritis, sedang hingga kritis berat.
Hal itu disampaikan Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Muhammad Rizal, dalam Webinar Melestarikan Ketersediaan Air dalam Menghadapi Perubahan Iklim, Selasa (22/03). Melansir Liputan6.com.
“Padahal, kita pelu space cadangan, tidak semua dipakai ketersediaan airnya. Kalau indeksnya sudah mencapai 100 persen, ini kalau ada sedikit tambahan kebutuhan, kita sudah kelabakan menyediakan,” kata Rizal.
Rizal melanjutkan, pemakaian air bersih mencapai 50-100 persen untuk berbagai keperluan sedangkan disisi lain, Indonesia harus mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan ke enam, yakni pemenuhan terhadap dan sanitasi yang layak di tengah situasi perubahan iklim yang cukup ekstrem.
“Secara bersamaan, Indonesia juga harus memenuhi tujuan ke-13 SDGs, yaitu Penanganan Perubahan Iklim,” tambahnya.
Ia mengungkap, semua itu adalah tantangan yang dihadapi Indonesia. Karena itu, Rizal mengklaim, pihaknya harus menjawab dengan pembangunan infrastruktur pengelolaan sumber daya air yang ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk diketahui, 22 Maret kemarin adalah Hari Air Sedunia. Momentum ini sekaligus jadi pengingat penting untuk menjaga pelestarian air ditengah tantangan dan kebutuhan yang begitu besar.
Melansir dari https://m.liputan6.com/lifestyle/read/4918435/hari-air-sedunia-2022-dari-tantangan-hingga-upaya-pelestarian-air
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.