NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Saat ini tarif internet di Indonesia relatif murah, tarif mobile internet Indonesia berada di peringkat ke-12 termurah dari 230 negara.
Demikian ungkap Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo, Ismail, dikutip Jumat (18/03), melansir Liputan6.com.
Kata ia, banyak operator berkompetisi di kota-kota besar sehingga alternatif pilihan masyarakat untuk memilih operator selular juga banyak.
“Tarif rata-rata Rp6.000 per giga. Memang sebagian kecil masyarakat Indonesia tidak mempermasalahkan tarif dan mengutamakan kualitas internet yang baik, tapi sebagian besar masyarakat saat ini masih sensitif terhadap harga layanan internet,” ujarnya.
Disisi lain, keterjangkauan masyarakat terhadap tarif mobile internet dan fixed broadband saat ini berbeda.
“Tarif layanan fixed broadband di Indonesia masih terkesan premium dengan harga Rp280 ribu perbulan (tergantung kecepatan yang dibutuhkan pelanggan) yang sebenarnya penggunaannya untuk satu keluarga,” tuturnya.
Pemerintah Pusat, menurut Ismail, menginginkan infrastruktur telekomunikasi tersedia di mana-mana dengan harga terjangkau oleh untuk masyarakat.
Kemkominfo menginginkan kabel optik yang tergelar di daerah juga tertata dengan baik dan tidak semrawut.
Dengan adanya infrastruktur telekomunikasi, maka industri seperti pariwisata, transportasi, pendidikan atau manufaktur akan tercipta. Nanti Pemda bisa mendapatkan dari pajak.
“Memang perlu ada pengaturan penggelaran kabel optik dengan menyediakan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT). Jangan sampai pengaturan perpindahan tersebut menimbulkan beban tinggi bagi operator telekomunikasi,” sambung Ismail.
Lalu, kabel internet yang sudah tertata baik, namun akses internet di suatu daerah menjadi terhambat atau mahal, ia menilai ini akan berdampak kepada masyarakat.
Dengan adanya optimasi antara kemudahan perizinan, penataan kabel optik dan dukungan Pemda dalam menyediakan SJUT, Ismail berharap internet yang saat ini menjadi kebutuhan vital bagi pertumbuhan ekonomi nasional dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi Indonesia untuk menjadi negara maju di dunia.
Masih dari sumber yang sama, dikatakan agar layanan internet di Indonesia kian terjangkau demi mendukung program transformasi digital nasional dapat dilakukan dengan mengurangi beban biaya operator telekomunikasi.
“Kami memahami setiap daerah memiliki target Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun seharusnya Pemerintah Daerah tidak mencari peningkatan PAD di pembangunan infrastruktur telekomunikasi,” ungkapnya.
Sebab infrastruktur telekomunikasi merupakan modal utama Pemda dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di suatu wilayah.
“Semakin Pemda mempermudah penggelaran infrastruktur telekomunikasi, maka akan banyak aktivitas ekonomi yang akan tumbuh di daerah tersebut,” kata Ismail yang juga menjabat sebagai Plt. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI).
Untuk diketahui, saat ini banyak biaya yang sulit diprediksi oleh operator telekomunikasi ketika menggelar jaringan fiber optik di daerah, seperti perizinan dan juga tarif retribusi atau sewa.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.