Tri Wibowo : Soal Konflik Tambang Tinsel, Usut Tuntas dan Kedepankan Musyawarah 

Sulawesi Tengah, kabarSAURUSonline.com – Aksi unjuk rasa warga Kecamatan Tinombo Selatan (Tinsel) Kabupaten Parigi Moutong yang menolak keberadaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT. Trio Kencana di Kasimbar, berakhir ricuh. Wasekjen DPP PKB politisi senior asal Sulteng, ikut angkat bicara.  

Risharyudi Triwibowo, Wasekjen DPP PKB anak asli Sulteng, menyampaikan keprihatinan atas konflik tambang di Kecamatan Tinombo Selatan yang sampai memakan korban.

Bacaan Lainnya

Bowo Timumun sapaan akrabnya, menyampaikan dukacita yang mendalam dan meminta pihak Kepolisian Sulteng mengusut tuntas kasus tersebut.

“Yang bersalah wajib dikenai sanksi, juga saya sangat berharap semua pihak bisa dinginkan kepala, hati dan kedepankan dialog. Ayo selesaikan masalah dengan cara damai, musyawarah mufakat, dalam hal ini masyarakat pasti punya keinginan dan perusahaanpun pasti punya kemauan, dalam dialog semua alasan bisa disampaikan untuk mencari titik kesepakatan, pihak Kepolisian bisa memfasilitasi/mediasi pertemuan kedua belah pihak, begitupun pemerintah daerah atau pemerintah kecamatan/desa,” ungkap Bowo dari kantornya di Jakarta.

Bowo mengatakan, kericuhan yang terjadi harus segera diakhiri dan semua pihak sebaiknya bisa tenang, menahan diri dan bersama-sama membuka ruang dialog.

Kata ia, investasi untuk daerah sangat penting, mengakomodir permintaan masyarakat setempat juga sangat penting, pelestarian alampun wajib diutamakan untuk penambahan PAD bagi daerah dan PADes bagi desa.

“Saya rasa semua pihak bisa cari win win solution atau semua dapat hasil baik dengan cara situasi damai,” tandasnya.

Bowo juga meminta, jangan ada lagi tindakan anarkis baik dari pihak aparat dan juga masyarakat. 

“Jangan pakai lempar batu ke aparat, mereka hanya menjalankan tugas dan mereka juga saudara kita, juga pihak perusahaan jangan ngotot tanpa solusi yang saling menguntungkan semua pihak, perusahaan anda menambang pasti ada keuntungan maka perhatikanlah sarana prasarana sosial masyarakat di sekitar area penambangan sampai ke desa/kecamatan, dan mohon kepada pihak kepolisian untuk kedepankan penanganan persuasif, hindari represif karena akan membentuk pandangan publik bahwa ada keberpihakan dalam penyelesaian masalah ini,” tegasnya.

 Diketahui, masyarakat yang berunjuk rasa terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian,  warga sempat memblokade jalan di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2/2022) 

Informasi yang terhimpun, aparat kepolisian membubarkan  pengunjukrasa dengan gunakan water canon, gas air mata dan flash ball, untuk mengurai kerumunan warga. Sementara ratusan warga yang sejak sabtu siang berunjukrasa terus berusaha melawan aparat dengan lemparan batu. Aksi masih berlangsung hingga Sabtu pukul 22.00 WITA. 

BACA JUGA : https://kabarsaurusonline.com/2022/02/14/raflin-odgj-di-parigi-moutong-yang-terpaksa-dipasung-keluarga/

KUNJUGI JUGA : https://www.youtube.com/watch?v=y4-yAbehoSc

BACA JUGA : https://pkb.id/read/10521/wasekjen-dpp-pkb-maju-di-pilkada-sulteng-2020/


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250