Pengusaha Diimbau Tidak Tahan Stok Minyak Goreng

Pengusaha Diimbau Tidak Tahan Stok Minyak Goreng
FOTO : binews.id

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com â€“ Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina mengatakan, pemerintah harus mendorong para pengusaha agar tidak menahan stok minyak goreng.

“Mereka mesti mau berkorban dengan mengurangi marginnya agar tidak ada kelangkaan stok di lapangan,” kata Nevi Zuairina, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, melansir Antaranews.

Bacaan Lainnya

Nevi berharap para pengusaha minyak goreng tersebut tidak mengambil keuntungan yang berlebihan terkait dengan fenomena kelangkaan komoditas tersebut.

Diketahui, mulai 1 Februari 2022 ada kebijakan satu harga minyak goreng, yakni minyak goreng curah dijual Rp11.500 perliter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500 perliter dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter.

Ia mengingatkan, pemerintah sudah terlalu banyak berkorban melalui uang negara, baik dari APBN maupun melalui BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), untuk stabilisasi harga minyak goreng ini.

“Operasi pasar di titik-titik masyarakat yang memiliki daya beli rendah harus dilakukan pada harga minyak goreng Rp14 ribu. Selain menjamin adanya stok yang memenuhi kebutuhan masyarakat dengan syarat maksimal pembelian, juga meningkatkan ketepatan sasaran pemenuhan kebutuhan,” katanya.

Nevi berpendapat bahwa kebijakan satu harga minyak goreng tidak akan ada gunanya ketika stok dilapangan langka atau tidak ada.

Untuk itu, kata ia, bila ada indikasi kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi) yang bermain, maka pemerintah diharapkan bertindak tegas dan keras sehingga ada efek jera bagi para pelaku distribusi minyak goreng yang nakal.

Masih dari sumber yang sama, sebagaimana diwartakan, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta, pelaku industri minyak goreng berkomitmen menjaga stabilitas harga.

“Kemendag menginstruksikan produsen untuk mempercepat penyaluran minyak goreng serta memastikan tidak terjadi kekosongan di tingkat pedagang dan pengecer, baik di pasar tradisional maupun ritel modern,” kata Mendag, saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Senin.

Mendag Lutfi mengimbau, masyarakat untuk tetap bijak dalam membeli dan tidak memborong minyak goreng karena panik. Pemerintah menjamin stok cukup dengan harga yang terjangkau masyarakat. 

Saat ini kebutuhan minyak goreng nasional diperkirakan sebesar 5,7 juta kilo liter pada 2022.

Untuk kebutuhan rumah tangga diperkirakan sebesar 3,9 juta kilo liter, terdiri atas 1,2 juta kilo liter kemasan premium, 231 ribu kilo liter kemasan sederhana, dan 2,4 juta kilo liter curah.

Sedangkan, untuk kebutuhan industri adalah sebesar 1,8 juta kilo liter.

Melansir dari https://m.antaranews.com/berita/2677173/pemerintah-mesti-dorong-pengusaha-agar-tidak-tahan-stok-minyak-goreng


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250