Vaksin Booster Covid-19 Sedang Diuji Klinis

Vaksin Booster Covid-19 Sedang Diuji Klinis
Gambar Ilustrasi (SINDOnews)

NASIONAL, kabarSAURUSonline.com – Kepala Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM), Penny Lukito menjelaskan, sedang melakukan uji klinis vaksin booster secara homologous dan heterologous.

Dilansir dari CNBC Indonesia, homologous adalah vaksin primer atau dosis pertama dan kedua serta dosis boosternya menggunakan jenis yang sama. Sedangkan, heterologous untuk dosis boosternya menggunakan vaksin yang berbeda.

Vaksin primer menggunakan CoronaVac (Sinovac) dan AstraZeneca, sementara vaksin booster dengan CoronaVac, AstraZeneca dan Pfizer.

“Jenis booster untuk primer Sinovac data interim imunogenisitas 28 hari pemberian vaksin booster diharapkan pertengahan Januari 2022, hal ini untuk mendapatkan data pemberian Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat booster vaksin Covid-19,” kata Penny.

Bacaan Lainnya

Lanjutnya, data imunogenitas atau kemampuan vaksin merangsang respon imun tubuh akan dilihat hingga 6-12 bulan setelah booster diberikan.

“Yang homologous dalam waktu dekat izinnya sebelum tanggal 10 Januari tentunya ya, secepatnya datanya lengkap ya,” kata Penny Lukito, beberapa waktu lalu.

Uji klinis itu dilakukan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Indonesia (UI).

Masih sumber yang sama, pemerintah akan memulai penyuntikan dosis ketiga atau booster vaksin Covid-19 pada 12 Januari 2022.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers digital di Jakarta.

“Sudah Diputuskan Bapak Presiden (Joko Widodo) vaksinasi booster akan jalan 12 Januari golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan standar WHO,” tutur Budi Gunadi Sadikin, seperti dikutip Selasa (4/1/2022).

Budi menambahkan, booster vaksin Covid-19 akan diselenggarakan di kabupaten atau kota yang sudah menyuntikkan dosis pertama vaksin kepada minimal 70 persen penduduknya dan 60 persen dosis kedua. Saat ini, ada 244 kabupaten atau kota yang sudah memenuhi syarat.

Pada tahap awal, vaksin booster akan diberikan kepada kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dan masyarakat yang rentan terinfeksi Covid-19.

Booster juga akan diberikan kepada golongan dewasa berusia 18 tahun ke atas. Booster vaksin Covid-19 akan diberikan enam bulan setelah disuntik dosis kedua. 


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250