Aktivis Pergerakan Konsolidasi Masa Sikapi Permasalahan Parigi Moutong

Konsolidasi Aktivis Pergerakan Parigi Moutong
Konsolidasi Aktivis Pergerakan Parigi Moutong (Sumber Foto ; Ist)

PARIGI MOUTONG, KabarSAURUSonline.com Aktivis pergerakan sejumlah organisasi menggelar rapat konsolidasi, menyamakan persepsi terkait  permasalahan yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong.

Aktivis pergerakan lintas generasi tersebut diantaranya perwakilan dari Pimcab PPI Parigi Moutong, Organisasi FP3, EK- LMND, AMARAH, GERAM dan KNPI.

Bacaan Lainnya

Koordinator Lapangan Mahamuddin Ahmad mengatakan, perwakilan sejumlah organisasi sudah dua kali menggelar rapat konsolidasi untuk membahas teknis aksi pra kondisi.

Kata Mahamuddin, ada beberapa persoalan daerah yang patut menjadi perhatian serius aktivis pergerakan, sehingga pihaknya segera menghimpun sejumlah organisasi untuk ikut dalam barisan perjuangan rakyat.

“Saya meyakini akan banyak aktivis pergerakan dari organisasi yang terpanggil ikut bergabung dalam barisan perjuangan ini, ” tandas Mahamuddin.

Mantan Ketua HMI Cabang Palu itu mengaku akan terus lakukan mobilisasi, agitasi dan konsolidasi masal untuk melakukan aksi pra kondisi.

Aksi pra kondisi kata Mahammudin, sebagai bentuk pemberitahuan ke publik untuk menggugat kebijakan pemerintah daerah yang diduga merugikan kepentingan rakyat.

Terkait rencana aksi itu, organisasi yang tergabung dalam aliansi bertugas untuk melakukan penguatan dan penggalangan massa diinternal organisasinya masing-masing. 

Sementara, Ketua Pimcab PPI Parigi Moutong Moh. Syafi’i menambahkan, Perhimpunan Pergerakan Indonesia terus mendorong tumbuhnya tradisi meritokrasi dalam pengelolaan birokrasi. 

Menurutnya, isu pengelolaan birokrasi menjadi salah satu perhatian serius aktivis pergerakan, mengingat hal itu berkaitan erat dengan kepentingan pelayanan masyarakat.

Misalnya, rekruitmen dan promosi pejabat harus berdasarkan kecakapan dan prestasi, bukan sistem ganjaran hukuman atau pertimbangan personal suka dan tidak suka. 

“Hanya dengan cara itulah birokrasi akan berkembang dengan prinsip- prinsip organisasi pelayanan publik yang moderen dan berkinerja baik,” jelas Moh. Syafi’i. 

Sedangkan inisiator konsolidasi koordinator FP3, Moh. Rifal Tajwid mengatakan, isu ini merupakan keresahan bersama yang tidak boleh disikapi dengan apatis.  

“Kami tidak ingin rakyat hanya menjadi legalitimasi pada sistem kekuasaan semata, sehingga kami terus lakukan investigasi dan advokasi massif,” tegasnya. 

Senada itu, Ade Arden meminta agar aktivis pergerakan lintas generasi menyadari persoalan ini sebagai bagian dari perjuangan kepentingan rakyat.

“Kami terus terpimpin di pinggiran kiri jalan, LMND itu selalu membela rakyat, kami punya sejarah sejak reformasi”, tutup Ade Arden.


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250