Jakarta, kabarSAURUSonline.com – Sebntar lagi, melalui program dari Menteri Pertahanan (Menhan), yang berencana membuka pendaftaran untuk menghimpun komponen cadangan Matra Darat, Indonesia akan punya pasukan cadangan mirip Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tidak berbangga diri dan puas dengan handalnya pasukan militer yang diakui dan diperhitungkan oleh berbagai negara di belahan dunia. Dibawa kepemimpinan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto, sebagai Menhannya, tetap melakukan upaya dalam memperkokoh pertahanan dalam negeri.
Hal itu nampak jelas saat berbagai sumber mengumbar kebijakan Menhan terkait belanja alutsista sejak dijabat Prabowo Subianto. Prabowo yang notabene saingan Joko Widodo (Jokowi) pada perhelatan pilpres kemarin, seakan membuktikan jika ia mampu membenahi sistem keamanan negara Indonesia yang terlihat kokoh namun masih rapuh.
Penguatan jika Prabowo saat ini mulai berhasil membenahi keamanan militer negara Indonesia secara perlahan, berdasarkan himpunan informasi dari berbagai sumber. Prabowo Subianto, kini dinilai oleh berbagai pihak, telah berhasil memperkuat Pasukan Militer Indonesia dengan persediaan sejumlah peralatan alutsista yang mempuni. Bahkan, digadang-gadangkan jika angkatan militer Indonesia mulai mampu menandingi kekuatan militer negara yang dikenal adikuasa yaitu Amerika.
Meski Jokowi dan Prabowo sempat bersaing ketat saat perhelatan Pilpres pada 2019, karena kharisma yang kuat dimiliki oleh kedua tokoh ini. Ternyata, dalam hal ketahanan dan keamanan negara, keduanya dianggap mampu berkolaborasi dalam memperkuat keamanan militer Indonesia saat ini.
Kini, selain kekuatan personil militer Indonesia yang ada, Menhan juga, ternyata memiliki program perekrutan komponen cadangan yang dikabarkan bertujuan untuk menebalkan kekuatan militer Indonesia pada bagian personil keamanan negara.
Hal itu, berdasarkan himpunan Redaksi KabarSAURUS, pada situs resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Republik Indonesia (Kemenhan.go.id). Rencana Indonesia akan menyiapkan pasukan cadangan secara besar-besaran itu, terungkap saat Dirjen Pothan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha. Memimpin Rapat Koordinasi Panitia Pusat Pembentukan Komponen Cadangan yang dilaksanakan di Aula Bela Negara Lantai 8 G. R. Soeprapto, Ditjen Pothan Kemhan, Jakarta, Selasa (04/05).
Seleksi ‘Pasukan’ Cadangan atau Komponen Cadangan Program Menhan, Dimulai Juni 2021
Rapat Koordinasi Panitia Pusat Pembentukan Komponen Cadangan ini, bertujuan untuk mengetahui kesiapan pihak dalam rencana pembukaan pendaftaran komponen cadangan matra darat.
Dalam rakor itu, masing-masing pihak memaparkan kesiapan proses perekrutan Komponen Cadangan dari tahap pendaftaran, tahap pendidikan dan pelatihan, sampai pelantikan.
Seleksi penerimaan ini akan diadakan pada minggu I, II, dan III bulan Juni 2021.
Sedangkan, pendidikan pelatihan dasar kemiliteran selama 3 bulan akan dimulai sejak minggu ke-4 bulan Juni sampai dengan September 2021.
Perekrutan Komponen Cadangan dilakukan atas dasar sukarela. Sebagai langkah awal, pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan di Pulau Jawa, dengan alokasi sebanyak 2500 orang.
Pendidikan akan dilaksanakan di Rindam-Rindam yang ada di Pulau Jawa yaitu Rindam Jaya/Jayakarta, Rindam III/Siliwangi, Rindam IV/Diponegoro, dan Rindam V/Brawijaya.
Kemudian, penerimaan tahap pertama diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa, PNS, dan pegawai BUMN/BUMS, serta pembina muda Pramuka.
Turut hadir dalam Rapat Koordinasi ini Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pejabat Kemendagri, Pejabat Kemen BUMN, Kabainstrahan Kemhan, Pejabat Eselon II di lingkungan Kemhan, Pejabat Eselon II TNI AD, Pejabat Pendidikan dan Pelatihan TNI AD, serta Komandan Rindam terkait.
(Biro Humas Setjen Kemhan).
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.