Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Wulandari dilantik sebagai nahkoda PKVHI Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
Wakil Bupati Parigi Moutong H.Badrun Nggai, melantik Pengurus Cabang (PC) Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Parigi Moutong periode 2021-2023 di gedung Lantai II Kantor Bupati, Senin (19/04/2021).
Bersama 25 konselor lainnya, Wabup Badrun Nggai melantik Wulandari menjadi ketua pengurus PKVHI Parigi Moutong.
“ Ada 26 orang anggota Konselor yang dilantik oleh Wakil Bupati tadi termasuk saya,” ucap Wulandari kepada beberapa awak media, usai palantikan.
Wulandari menambahkan, 26 orang yang dilantik tersebut merupakan perwakilan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di setiap kecamatan.
Sehingga kata ia, dengan adanya konselor ini bisa meningkatkan kinerja PKVHI di kecamatan terutama di wilayah-wilayah yang sudah ada kasus terpapar HIV.
Wulan juga menjelaskan, harapanya konselor ini mampu menjaring orang yang terjangkit HIV/AIDS dan bisa mencari keberadaan pengidap HIV agar supaya bisa berobat dengan baik dan tidak sampai terpapar AIDS.
Wulan juga menaruh harapan besar terhadap konselor agar bisa ikut mengedukasi, supaya tidak ada lagi diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS yang ada di wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
Sementara itu, Alfina A Deus Ketua PKVHI Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yang juga turut hadir, mengatakan agar ke 26 konselor yang sudah dilantik sebelumnya bisa bekerja lebih maksimal.
Kata ia, konselor yang dilantik sudah mengikuti pelatihan pada bulan Oktober tahun 2020 kemarin. Sebelumnya pada tahun 2005, sudah ada tiga konselor yang juga dikantik untuk Parigi Moutong.
“Dengan tim yang ada ini diharapkan bisa memunculkan kasus-kasus baru yang ada di Parimo. Artinya bisa membongkar fenomena gunung es yang kelihatan sedikit namun di dalamnya banyak sehingga kasus yang ada di kabupaten Parimo seolah-olah meningkat dan meningkatnya itu bagus karena kita temukan orang-orang yang jangan sampai jatuh ke Aids,” jelasnya.
Ia juga berharap dengan adanya konselor yang ada di Kabupaten Parimo dapat mendorong percepatan pengendalian HIV/AIDS, sehingga ia meminta agar seluruh tim konselor bermitra dengan Dinas atau OPD yang terkait.
Karena kata dia, adanya kasus baru yang ditemukan adalah upaya untuk bisa menekan sampai 90 persen. Selian itu, pentingnya kampanye stop diskriminasi pada pengidap HIV/AIDS secara terus menerus dan melibatkan semua pihak.
“Semua pihak yang terkait, bisa bahu membahu menekan agar tidak terjadi kasus kematian pada pengidap penyakit HIV/Aids,” tutupnya
“Memang kalau mau mengungkap HIV/AIDS ini kadang malu-malu, disinilah gunanya para konselor untuk melakukan konseling kepada seluruh masyarakat,” tandasnya.
Jadi lanjutnya, dengan terbentuknya wadah ini akan mendorong pendampingan hukum, melakukan pelayanan di lapangan maupun Klinik-Klinik, Rumah Sakit, Puskesmas dan harus bekerja profesional juga selalu menaati prosedur standar operasional.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.