Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, matangkan persiapan lokasi pemakaman jenazah yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) bersama OPD terkait, tokoh masyarakat dan pemerintah desa.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, I Nyoman Adi, kepada redaksi kabarSAURUSonline.com, Selasa (19/01/2021) menyampaikan, berdasarkan hasil pertemuan dengan beberapa pihak terkait, diputuskan bahwa lokasi pemakaman jenazah COVID-19 berada di Dusun V (lima) Desa Olaya, dengan luas lahan kurang lebih 20 ribu meter persegi atau dua hektare.
“Jadi kemarin (18/01) ada pertemuan di kantor Desa Olaya, yang melibatkan (pemerintah-red) kecamatan, perwakilan dari Satgas, tokoh-tokoh masyarakat, aparat desa, dari BPBD sendiri dan juga unsur-unsur pemerintah yang terkait dalam hal ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam pertemuan itu, masyarakat dan aparat Desa Olaya sudah menyetujui bahwa lahan yang terdapat pada Dusun V siap dijadikan tempat pemakaman jenazah COVID-19.
“Kan kemarin lahan yang tersedia itu ada dua, yaitu lahan yang ada di Desa Lobu dan Desa Olaya. Tetapi yang sudah siap dijadikan lahan pemakaman korban paparan COVID-19 yaitu Desa Olaya,” bebernya.
Lanjut Ia, sekarang pihak Satgas, BPBD dan Camat, sudah melakukan penyelesaian terkait masalah lahan desa itu. Karena berdasarkan masyarakat Desa Olaya, lahan tersebut merupakan ‘cendera mata’ dari pejabat-pejabat desa sebelumnya.
“Kita juga tidak bisa serta merta mengambil aset yang bukan milik kita, tanpa memberi sebuah nilai yang mereka juga bisa lihat. Apalagi jika aset itu sudah lama mereka kuasai,” kata Nyoman Adi.
Ia menambahkan, Dinas PUPRP sudah siap untuk membuka akses jalan ke lokasi pemakaman tersebut. Tinggal menunggu kesiapan desa dan hasil musyawarah dengan masyarakat yang memiliki lahan di jalur yang akan dibuka jalan tersebut.
“Jika sudah ada perintah maka kami sudah bisa turun dan dari pihak DPUPRP juga sudah siap untuk pembukaan jalan. Jika besok sudah siap, maka besok akan dilakukan pembukaan jalannya,” tuturnya.
Sebelumnya kata dia, terkait rencana lokasi pemakaman jenazah COVID-19, di Desa Lobu sudah ditinjau oleh tim, namun untuk lokasi itu masih mengalami kendala meski sudah dilakukan negosiasi dan sosiasliasi yang melibatkan dokter ahli untuk menjelaskan terkait COVID-19.
“Lahan yang ada pada Desa Lobu tidak jadi, karena beberapa masyarakat sana menolak, mereka khawatir soal virus ini,” ungkapnya.
Ia menerangkan, karena sebagian masyarakat menolak, maka pihak Pemda juga tidak bisa melanjutkan rencana pembukaan lokasi pemakaman COVID-19 di Desa Lobu.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.