Sandiaga Uno Resmi Jabat Menparekraf

Sandiaga Uno Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif. Sumber Foto : Selasar.co
banner 468x60

Jakarta, kabarSAURUSonline.com Sandiaga Uno, resmi menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, menggantikan Wishnutama.

Melansir dari news.detik.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan hal itu secara virtual pada Selasa (22/12). Bertempat di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, sekitar pukul 15.30 WIB.

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Sandiaga Uno sendiri, nampak hadir mendampingi Presiden Jokowi dengaan berpakaian putih, jaket biru, dan celana hitam.

“Saya ingin mengenalkan tapi kita semua sudah tahu dengan bapak Sandiaga Salahudin Uno, beliau adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta dan juga Ketua Hipmi. Saat ini, beliau akan kita berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ucap Jokowi.

Selain Sandiaga Uno, Tri Rismaharini juga nampak hadir untuk menjadi Menteri Sosial. Kemudian, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama.

Sementara, Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), serta M. Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.

Menanggapi sejumlah nama itu, Ketua DPP Partai Nasdem nonaktif, Irma Suryani Chaniago. Seakan memberi tanggapan sinis, masuknya nama mantan calon wakil presiden (cawapres) itu dalam kabinet.

“Ada nama Sandiaga Uno ikut masuk, artinya percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah darah pada saat pilpres,” kata Irma, melansir dari nasional.okezone.com, Selasa (22/12/).

Sandiaga Uno Jadi Menparekraf, Kader Nasdem : “percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah darah pada saat pilpres”

Komisaris Pelindo I ini menjelaskan, bukan maksudnya untuk tidak setuju jika pihak oposisi atau mantan oposisi masuk ke dalam pemerintahan membantu Presiden.

Tapi, bekas anggota Komisi IX DPR ini menyayangkan, jika ada mantan calon presiden (capres) dan cawapres kompetitor, ikut masuk ke dalam kabinet.

Ia beranggapan, pertarungan Pilpres 2019 lalu yang membelah anak bangsa yang pihaknya lakukan, merupakan kegiatan yang percuma.

“Bukan tidak setuju, kalau Capres dan Cawapres lawan, dan  keduanya masuk kabinet, untuk apa ada Pilpres kemarin yang hampir saja membelah Indonesia menjadi dua,” bebernya.

“Terfikirkan nggak sih, jika sampai Jokowi-Maruf kalah? Apa yang terjadi dengan kami yang bertarung habis habisan?,” tambah Irma.

Irma menegaskan, pemilihan orang anggota kabinet bukan tentang pamrih atau ketulusan. Tapi, soal apresiasi kepada orang yang telah berjuang untuk Jokowi-Maruf pada Pilpres lalu.

“Ini bukan soal pamrih atau tulus, tapi ini soal apresiasi,” pungkasnya.

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.