Manado, kabarSAURUSonline.com – Olly Dondokambey, berjanji akan menurunkan angka kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Melansir dari Kompas.com, hal tersebut disampaikan Olly Dondokambey selaku kontestan calon Gubernur dalam debat publik kedua, Pilkada Sulut 2020, Rabu (11/11).
Ketiga pasangan calon (paslon), Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim
Landjar (CEP-SSL). Kemudian, Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene (VAP-HR) serta Olly Dondokambey-Steven Kandouw (Olly-Steven) pun adu visi dan misi.
Dalam pemaparan jawaban atas pertanyaan penanggulangan kemiskinan,
pasangan nomor urut tiga, Olly Dondokambey-Steven Kandouw berjanji akan kembali menurunkan angka kemiskinan.
Di mana pada 2019, tingkat kemiskinan berada pada 7,51 persen, bahkan di
bawah tingkat kemiskinan nasional.
Namun, pada 2020, di tengah bencana Covid-19, oleh Biro Pusat Statistik
merilis tingkat kemiskinan naik menjadi 7,61 persen atau meningkat 3.370
orang.
Lalu, peningkatan terbuka naik menjadi 7,37 persen, dari sebelumnya 6,01
persen.
Olly Dondokambey menuturkan, Ia dan Steven memiliki program strategis dalam penanggulangan kemiskinan. Melalui pemetaan data katanya, yakni paling miskin, miskin dan rentan miskin.
“Pertama untuk yang paling miskin, adalah mengurangi beban jangka pendek dengan memberikan bantuan sosial, bantuan nelayan, bantuan pertanian dan menjamin nilai tukar petani,” ujarnya.
Untuk data miskin, Olly Dondokambey-Steven akan mengembangkan UMKM dan asuransi pertanian, memutuskan kemiskinan lewat kesehatan dan pendidikan serta
bersinergi dengan pemerintah pusat.
“Sedangkan untuk rentan miskin, kami akan memberikan pelatihan keahlian,” tambahnya.
Beda Olly Dondokambey-Steven Kandouw Dengan Pasangan CEP-SSL Tanggapi Kemiskinan
Sedangkan, pasangan nomor urut satu CEP-SSL saat ditanyai tentang bagaimana memajukan kesejahteraan umum, komitmen, kebijakan dan strategi untuk menjamin dan memberikan keadilan gender terhadap kelompok minoritas dan
anak.
“Kami akan bersinergi dengan bupati atau wali kota dalam melakukan upaya keseimbangan dalam pembangunan, terutama untuk menjamin dan
memberikan keadilan gender terhadap kelompok minoritas dan anak. Jadi
gubernur jangan one man show, karena capaian data-data BPS itu bukan hanya gubernur tapi juga kinerja bupati dan wali kota,” ucap SSL.
Semenetara itu, pasangan nomor urut dua, VAP-HR ditanyai soal kebijakan
dalam perlakuan khusus terhadap penyandang disabilitas.
“Kami tegas, jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur, kebijakan pemerintahan kami adalah membangun sarana dan prasarana infrastruktur
yang ramah kepada kaum disabilitas,” terang VAP-HR
Sebelum acara debat, Ketua KPU Sulut, DR Ardiles Mewoh mengharapkan hasil debat bisa memperkuat pemahaman masyarakat terhadap visi dan misi
paslon.
“Sehingga, pada 9 Desember nanti, masyarakat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih mereka,” ucap Mewoh.
OGI
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.