Program Pamsimas 2021, Bappelitbangda Parigi Moutong Incar 30 Desa

Program Pamsimas 2021, Bappelitbangda Parigi Moutong Incar 30 Desa
Ilustrasi, Sumber foto: kroniktotabuan.com

Parigi Moutong, kabarSAURUSonline.com Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong. Mengincar 30 desa untuk diusul sebagai penerima program Pamsimas tahun 2021.   

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (PIPW), I Nyoman Sudiara. Saat ditemui kabarSAURUSonline.com di ruang kerjanya Jumat (18/9).

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, sebelum dilaksanakan Sosialisasi Kabupaten, calon desa penerima disurati terlebih dahulu.

“Supaya desa yang hadir saat sosialisasi adalah Desa yang siap menerima program Pamsimas ditahun 2021,” ujarnya.

Cara tersebut kata Sudiara, merupakan trik yang dilakukan pihaknya dengan tujuan agar program Pamsimas yang ada di Kabupaten Parigi Moutong bisa tepat sasaran.

Pasalnya lanjut Sudiara, berkaca pada pengalaman sebelumnya, sejumlah desa yang telah direncanakan sebagai penerima program tersebut. Ternyata, tidak hadir pada saat sosialisasi.

“Program ini mewajibkan keterlibatan masyarakat desa juga, biasanya ada desa yang menerima  Rp 200 atau 300 juta. Namun, karena tidak bersedia untuk menganggarkan dana sharing sebanyak 10 persen, menjadi salah satu alasan desa mengaku belum siap menerima,” terangnya.

Ia menjelaskan, terhadap 30 desa yang sedang dalam perencanaan itu, nantinya akan diusulkan mendapat pendanaan untuk program Pamsimas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Selain itu, ada juga yang pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” jelasnya.

Ia menegaskan, penyedia harus sering melakukan pemantauan ke Pemerintah Desa dan Kecamatan yang menerima program Pamsimas tahun 2021 nanti.

Hal tersebut untuk memastikan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan.

“Biasanya ada desa yang sudah berkomitmen untuk mengikuti program ini, namun ditengah jalan terjadi pergantian aparat desa, yang membuat desa belum siap untuk menyediakan dana sharing. Hal itu membuat putus kordinasi, sehingga desa itu dibatalkan, itulah sebabnya ada pengalaman tidak tepat sasaran,” tutupnya.


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250