Pulang Rumah Tanpa Pamit, Pasien Covid-19 Menolak Dibilang Kabur

Pasien Positif Covid-19 Kabur, Ini Penjelasan Perawat
banner 468x60

Parigi Moutong – Pasien Covid-19 menolak dibilang kabur atas Tindakan yang meninggalkan pondok perawatan tanpa sepengatahuan perawat untuk kembali ke rumah, Kamis dini hari (20/8 red).

Hal ini terungkap dalam postingan akun media sosial facebook bernama Fitra Yana Lamamala, Jumat (21/8).

Bacaan Lainnya
banner 336x280

Perlu penjelasan lebih tegas kami dari keluarga !! 

Ini bapak saya selama diisolasi di Diklat (Pondok perawatan pasien positif covid-19), sudah lima hari tidak bisa tidur.

“Dua-dua menit bangun, malah tadi subuh ta banting (jatuh) di kamar mandi (sebanyak tiga kali),” tulisnya dalam postingan itu.

Papaku menangis ingin pulang kerumah. Kalau berada (Pondok Perawatan pasien positif Covid-19) dia tambah parah.

“Makan saja susah. Kami sudah berikan semua keluhan, tapi obat yang diberikan makin memperburuk keadaan nya,” ungkapnya.

Kami sebagai Anak dan keluarga tidak bisa mengambil resiko jika terjadi apa – apa sama orang tua saya.

Dengan besar harapan orang tua ini ingin pulang kerumahnya. Akhirnya kami pulang (bukan kabur). Kalau kabur, mungkin kami tidak berada di rumah.

“Tolong, kami mau merawat bapak kami sendiri dan baru satu jam berada rumah perubahannya Luar biasa,” terangnya

Siapa bisa menjamin pikiran papa saya bisa menjadi tenang disana, Kalau kenapa-kenapa papa saya. Jelas protokol Covid-19 akan sembunyikan bapak saya. (gambar kedua telapak tangan bersentuhan seakan meminta maaf).

Kami berhak atas semua ini. Kami yang punya diri, saya sehat, mama dan papa saya sehat.

Hanya saja, papa saya ada riwayat tekanan darah tinggi (struk ringan).

“Kalian yang belum tahu jelas kenapa kami keluar tidak berpamitan, silahkan baca baik-baik. KAMI INGIN ISOLASI MANDIRI” tegasnya

 “Maaf, jika tidak sempat memberikan kenyamanan bagi pasien yang tinggal diruangan itu,” tandasnya menutup penjelasan tersebut..

Penjelasan dari Fitra Yana Lamamala ini, memberi isyarat atas buruknya fasilitas ruangan Isolasi pasien Covid-19.

Pasien Merasa Tidak Nyaman, Pondok Perawatan Pasien Covid-19 Langgar SOP?

Selain itu, obat yang terpakai selama bapaknya berada karantina, ternyata tidak memberi pengaruh atas sakit bawaan yang ada sebelum Covid-19.

Sinyalemen, pondok perawatan pasien Covid-19 dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong, tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penanganan Pasien Positif Covid-19.

Pemberitaan kabarSAURUSonline.com sebelumnya, tiga pasien asal Desa Pelawa. Kecamatan Parigi Tengah yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil test Swab, berhasil kabur pada Kamis subuh.

Baca Jugu: https://kabarsaurusonline.com/parigi-moutong-pasien-positif-covid-19-kabur/

Merasa tidak nyaman selama Isolasi, ketiga pasien yang satu keluarga memilih pulang kerumah tanpa izin atau sepengetahuan perawat.

Berdasarkan pengakuan, ketiganya melewati pintu belakang gedung yang menjadi pondok perawatan pasien positif Covid-19.

Ketiga pasien ini memilih untuk Isolasi Mandiri dengan kondisi tubuh yang sehat.   

banner 336x280

Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.