Gelondongan Kayu Jadi Panorama Amukan Sungai Boyantongo

Gelondongan Kayu Jadi Panorama Amukan Sungai Boyantongo
Kondisi Sungai Boyantongo pasca banjir bandang Jumat malam. Sumber Foto : KabarSAURUSonline.com

Parigi Moutong Untuk yang kesekian kalinya, Sungai Desa Boyantongo Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah mengamuk.

Pantauan KabarSAURUSonline.com di lokasi, Sabtu (11/7). Dibalik amukan banjir bandang yang terjadi Jumat malam, ada tumpukan gelondongan kayu, yang menjadi pemandangan menarik.

Bacaan Lainnya

Hasil limbah dari sumberdaya hutan tersebut, kemudian dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga.

Dari hasil penelusuran media ini, banjir bandang yang kembali menghantam Desa Boyantongo berhulu dari aliran sungai di Desa Dolago.

Hal ini berbeda dengan kejadian beberapa tahun lalu yang membuat jembatan Boyantongo runtuh, dimana aliran sungai nersumber dari Desa Lemusa.

Kejadian, Jumat malam (10/7red), menimbulkan kerugian materi bagi warga setempat. Menurut penuturan warga yang ditemui di lokasi, sawah dan lokasi perkebunan sudah terendam lumpur.

Selain itu, satu unit rumah warga yang diketahui milik Aling yang berada di muara sungai hanyut dibawah banjir.

Selain itu, satu unit lainnya milik imam Masjid Al-Muhajirin Dusun I Boyantongo, tidak dapat lagi dihuni karena sudah membahayakan.

Bukan hanya itu, 1 unit tower air bersih milik TPI Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kabupaten Parigi Moutong ikut hanyut dibawah banjir.

Kondisi saat ini bagi warga yang bermukim di pesisir pantai sudah mulai was-was. Ketakutan didasari posisi sungai sudah mengarah tepat keperumahan masyarakat yang tinggal beberapa meter dari sungai.

Anggota DPRD Parigi Moutong, Masrin M. Said yang ditemui di lokasi menegaskan, pihak instansi terkait secepatnya melakukan normalisasi sungai karena membahayakan perumahan warga.

“Segera instansi berwenang membuat laporan kepada Bupati. Kemudian bagi aparat desa mendata kerugian yang dialami warga,” ujarnya.

Peristiwa semalam itu patut mendapatkan perhatian serius bagi pemerintah. Ditambah lagi aktifitas masyarakat setempat sebagai nelayan kini takut melaut meninggalkan keluarga.


Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

banner 970x250