Parigi Moutong, KabarSAURUSonline.com – Suasana larangan pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19, pedagang Sembako masih berpenghasilan namun ‘penjual sandang menjerit’.
Pasalnya, para pedagang khusus kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Sentral Parigi (PSP) Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, masih mendapatkan pengahasilan untuk mempertahankan usaha.
Berbeda halnya dengan mereka yang menjajakan bahan kebutuhan sandang yang biasanya seminggu bulan suci ramadhan sudah dibanjiri pembeli.
Salah seorang pedagang Sembako di PSP, H. Ria kepada media ini, Jumat (1/5) menerangkan untuk pedagang bahan pokok saat ini masih sedikit mendapatkan hasil.
Meskipun katanya, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jika memasuki bulan puasa nilai beli masyarakat cukup tinggi.
“Kalau penghasilan tetap ada sedikit, tetapi sangat turun sekali penghasilan yang didapatkan hampir 50 persen,” ungkapnya.
Disyukurinya, dalam kondisi Negara saat ini dengan adanya pandemi Covid-19, harga bahan pokok cukup dibilang stabil dan bahkan turun.
Disebutkannya, beras yang sebelumnya dibeli seharga Rp 47 ribu per 50 kilogram, sekarang menjadi Rp 38.400, untuk eceran masih dijual diangka Rp.10.000.
Begitupun gula yang awalnya hampir dikisaran harga Rp 19.000 per kilogram sekarang turun menjadi Rp 15.000 per kilogram dan tidak terkecuali telur.
“Ya, kalau kita penjual bahan pokok seperti ini masih ada lah sedikit pendapatan setiap hari, tetapi penjual baju menangis betul,” sebutnya.
Sementara itu, salah satu pedangan sandang, Herlin ditemui KabarSAURUSonline.com membenarkan kondisi PSP saat ini yang sunyi pengunjung.
Padahal bebermya, kalau tahun-tahun sebelumnya diawal bulan suci Ramadhan seperti ini dirinya sudah sibuk melayani pembeli dan jalanan sudah sempit oleh pengunjung.
Pendapatan pun sangat memuaskan dan bisa menutupi kebutuhan hidup dan membayar angsuran kredit di bank.
Akan tetapi lanjutnya, jika seperti keadaannya penghasilan yang diperoleh sangat menyedihkan dan belum lagi, jam buka pasar sekarang dibatasi hingga pukul 13.00 wita.
Ditambah lagi, beban kredit perbankan yang sedikit memberatkan konsumen yang masih menarik bunga setiap bulannya.
“Kalau kami nonton di Televisi tidak seperti itu,” cetusnya.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.