Parigi Moutong, KabarSAURUSonline.com – Guru disemua tingkatan di Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah menggelar dialog terbuka pasca bencana 28 September 2018 lalu.
Dalam dialog kali itu merupakan peringatan setahun bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah.
Para guru meminta penanganan dampak bencana baik penanganan pasca gempa maupun jatah rekonstruksi dan pemulihan harus melihat fakta terdampak bencana.
Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dikalangan tenaga pendidik.
Ketua Panitia Pelaksana Dialog, Mahlil Borahima kepada media ini, Sabtu (28/9) mengatakan, bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi itu harus diambil hikmanya.
“Penanganan pasca gempa dan persoalan jatah rekontruksi, bahkan pemulihan itu benar-benar melihat fakta dilapangan.
Untuk menghasilkan dampak positif, sehingga tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Dia mengatakan, sejumlah pihak dihadirkan sebagai nara sumber yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan DPRD.
Namun, katanya pihak DPRD tidak dapat hadir, karena terjadi miskomunikasi waktu kegiatan yang seharusnya pada sore hari berubah menjadi pagi hari.
Menurut dia, dalam mengantisipasi terjadinya bencana, para guru harus mengetahui tindakan tepat menghadapi bencana.
Pasalnya, karena dunia pendidikan merupakan dunia yang melibatkan banyak orang khususnya siswa.
“Tentu kami sebagai tenaga pendidik ingin mengetahui cara-cara untuk melakukan evakuasi terhadap murid menghadapi bencana,” terangnya.
Dilanjutkannya, kegiatan itu hanya melibatkan para tenaga pendidik saja. Bukan dengan masyarakat umum, karena menyangkut internal para guru di wilayah terdampak bencana.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.