Jakarta, KabarSAURUSonline.com – Maluku diguncang gempa 6,8 SR, Kamis (26/9), tiga warga ditemukan tewas pasca gempa dan 15 unit fasilitas umum dan masyarakat mengalami kerusakan.
Dalam waktu sehari ini pasca guncangan gempa berkekuatan 6,8 SR, sebanyak 54 kali gempa susulan.
“Dilaporkan tiga warga meninggal dunia dan 2 lainnya mengalami luka-luka.
Korban tersebut diidentifikasi pasca gempa,” ungkap Plt.Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB)Agus Wibowo lewat keterangan persnya.
Agus merinci korban ditemukan tewas tertimpa reruntuhan bangunan yakni Narti Rumain, Mateis Frans, dan Lai Nai.
Selainitu, dibeberkannya ada tiga korban luka yakni Djamila Lasaiba, Gamar Assagaf, dan seorang lagi masih diidentifikasi.
“Korban luka Djamila telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Al Aqhsa dan lainnya di Puskesmas Air Besar.
Warga Kota Ambon ada yang mengungsi kerumah kerabat terdekat. BPBD setempat masih melakukan pendataan pasca kejadian tadi pagi,” terangnya.
Dia juga meyakinkan kalau BNPB terus melakukan pemutakhiran dampak pasca gempa.
Sementara itu, data kerusakan yang sudah teridentifikasi antara lain Retaknya Sambungan Jembatan Merah Putih, kerusakan pada Gedung Rektorat Universitas Pattimura.
Selanjutnya Auditorium Universitas Pattimura, Gedung Kampus Universitas Pattimura jurusan Kehutanan.
Dua Rumah warga desa Toisapu Kecamatan Leitimur Selatan kategori Rusak Berat, 1 unit Pasar Apung di Negeri Pelau Maluku Tengah.
Retaknya Jalan utama menuju dermaga Ferry Desa Liang, kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Kampus IAIN.
Satu buah Masjid di Gunung Malintang Kota Ambon, 1 unit Rumah masyarakat di Hative Kecil Kota Ambon, Plafon Gedung BLK.
Gedung Kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, Gedung Gereja Rehoboth, Gedung Kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku dan Mal Citi Mal.
Gempa mengguncang Maluku pukul 07.46 WITA, BMKG merilis parameter gempa 40km timur laut Ambon kedalaman 10km tidak potensi tsunami.
Informasi BMKG, gempa dirasakan di wilayah Ambon dan Kairatu
skala intensitas V MMI, di Paso II-III MMI dan Banda II MMI
BMKG merilis bahwa berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Selanjutnya BMKG juga merilis terjadinya gempa susulan dengan parameter M 5.6.
Gempa susulan tersebut terjadi pada pukul 07.39 WIB dengan parameter 18 km timur laut Ambon-Maluku dengan kedalaman 10 km.
Dilansir Antara, hingga pukul 13.00 WIT (12.00 WITA) setidaknya terjadi 54 gempa susulan.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Karang Panjang-Ambon Sunardi, magnitudo gempa-gempa susulan itu rata-rata 3 sampai 4.
Hanya ada satu gempa susulan yang magnitudonya 5,6
“BNPB mengimbau warga selalu waspada terhadap gempa-gempa susulan dan tidak terpancing dengan informasi palsu yang dapat menimbulkan kepanikan maupun ketakutan.
Pastikan informasi resmi, seperti yang bersumber dari pemerintah daerah setempat dan BMKG,” pesan Agus dalam rilis BNPB.
Agus menerangkan usai gempa Ambon itu, BPBD setempat telah mengsosialisasikan kepada warga untuk tetap tenang.
Eksplorasi konten lain dari kabarSAURUSonline.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.