Anggota Legislatif Dilantik

Parigi Moutong, KabarSAURUSonline.com – Usai KPU Kabupaten Parigi Moutong, menetapkan Anleg terpilih, pada pemilihan legislatif periode 2019-2024. Akhirnya, pada Senin (2/9) sebanyak 40 anggota legislatif DPRD Kabupaten Parigi Moutong diambil sumpah dan janji jabatan.

Pengambilan sumpah dan janji yang dilaksanakan di lapangan indoor Kantor Bupati Parigi Moutong oleh Gubernur Sulawesi Tengah.

Pelantikan anggota legislatif yang seyogyanya dilakukan di Kantor DPRD Parigi Moutong tersebut terpaksa harus dilaksanakan dipelataran lapangan indoor Kantor Bupati Parigi Moutong.

Mengingat, kondisi kantor DPRD sementara pasca gempa bumi 28 September 2018 tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pelantikan.

Menurut Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate mengatakan, para legislatif harus menjalankan tanggungjawab sesuai tugas dan fungsi lembaga.

“Untuk melaksanakan fungsi legislasi dalam merumuskan peraturan daerah (Perda), harus benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat,” pesannya.

Begitu pun lanjut dia, fungsi anggaran juga harus diperhatikan, agar dalam penempatan anggaran daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, pengawasan terhadap program dan kebijakan pemerintah daerah juga harus dijalankan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan baik peraturan yang lebih tinggi maupun Perda.

“Mudah-mudahan anggota DPRD Parimo yang baru dilantik ini, dapat membawa perubahan bagi daerah ini,” pintanya.

“Insya Allah ketika saya menjadi Ketua DPRD definitif, maka fokus pembangunan daerah kedepan itu berada di wilayah ibu kota. Kenapa, wajah sebuah daerah itu dapat dilihat dari lingkungan ibu kota,” terangnya.

Menariknya, dari kurang lebih 21 orang anggota DPRD periode 2014-2019 yang gagal pada Pemilu 2019 lalu, hanya lima orang diantaranya hadir pada proses pelantikan.

Kelimanya yakni Haris Lasimpara (Demokrat), Husen Marjengi (PDI-Perjuangan), Umi Isna Wangsi (Gerindra), I Made Weker (Nasdem) dan Hudaiyah Djaber (PBB).

Sementara sebahagian besar anggota DPRD lama memilih tidak hadir pada proses pelantikan tersebut. Sehingga kursi anggota DPRD yang disediakan sebelum proses pelantikan terlihat banyak yang kosong.